Senin 20 Sep 2021 15:55 WIB

Dinkes Kota Semarang Terus Giatkan Testing dan Tracing

Skrining juga telah dilaksanakan di pasar tradisional maupun di mal.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Jawa Tengah, terus menggenjot testing dan tracing menyusul telah dilonggarkannya berbagai aktivitas masyarakat di Ibu Kota Provinsi Jateng ini. Langkah itu guna memastikan warga Kota Semarang dalam keadaan sehat setelah sejumlah aktivitas masyarakat mulai bergeliat, seperti pembelajaran tatap muka (PTM), pelonggaran pembukaan mal maupun pasar tradisional, aktivitas pariwisata, hingga perkantoran.

Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, ada beberapa skema yang sudah dua pekan ini dilakukan jajarannya untuk memperbanyak skrining di berbagai tempat aktivitas warga. Ia mengungkapkan, untuk pekan kemarin Dinkes Kota Semarang telah melakukan skrining di sekolahan yang telah menggelar PTM terbatas, dengan sasaran guru maupun siswa/murid secara sampling.

Tiap sekolah diambil sampel guru 10 orang dan siswa 10 orang. Seandainya ditemukan ada yang positif, pasti skrining tersebut akan tambah hingga 10 sampai 15 sampling lagi untuk yang kontak erat. Skrining juga telah dilaksanakan di pasar tradisional maupun di mal. “Melalui upaya ini, harapannya masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi tuntas dua kali, kita pastikan mereka semua dalam keadaan sehat,” jelasnya di Semarang.

Untuk pekan ini, lanjut Hakam, skrining akan bergeser ke perkantoran, dan pekan depannya lagi di tempat-tempat umum, termasuk tempat wisata dan seterusnya hingga kembali lagi skrining di sekolah. Sehingga, setiap bulan, Dinkes Kota Semarang akan melakukan pengambilan sampling terus.

“Karena kita tidak mau kejadian orang terkonfirmasi positif Covid-19 kemudian dia masih melakukan aktivitas di luar, sehingga bisa menularkan kepada orang lain,” tambahnya. Tetapi, lanjutnya, kalau dilakukan deteksi dini dengan skrining harapannya akan diketahui atau bisa ditemukan, untuk kemudian dilakukan idolasi dengan tata laksana penanganan yang baik agar tidak menular kepada orang lain.

Ia juga menambahkan, dari hasil skrining secara sampling yang dilakukan pekan lalu di sekolah penyelenggara PTM tidak ditemukan sampling positif, baik pada guru maupun murid/siswa. Kemudian hasil sampling yang dilakukan di pasar tradisional dan mal juga belum ditemukan hasil sampling yang menunjukkan positif terkonfirmasi Covid-19.

Termasuk jika nanti dilakukan skrining di tempat-tempat wisata yang sudah mulai dibuka sejak satu hingga dua pekan kemarin sekaligus untuk evaluasi berbagai pelonggaran yang sudah berjalan. Ia menegaskan, meskipun level PPKM Kota Semarang turun, namun tetap ada target tes dan tracing yang harus dilakukan, misalnya pada Kamis pekan kemarin sehari di angka 266.

Karena target pencapaian untuk turun level lagi sebetulnya masih ada yang belum tercapai, misalnya adalah di testing untuk kontak erat. “Kalau kita mau ke level 1 maka kontak eratnya harus 10 sampai 14 orang,” jelasnya.

Untuk saat ini, lanjutnya, baru tercapai 7, atau masih harus kita sampaikan kepada tiap puskesmas atau tracer yang bekerja di lapangan untuk terus meningkatkan tracing kontak erat agar 10 sampai 14 bisa tercapai.

Harapannya, kalau itu tercapai dimungkinkan bonus turun ke PPKM level 1 bisa tercapai. Tetapi sebetulnya Dinkes Kota Semarang tidak terpaku pada level 1 atau level 2. Namun prinsipnya adalah masyarakat Kota Semarang tentunya dalam keadaan sehat.

Makanya, skrining di beberapa tempat kegiatan masyarakat bakal dilakukan terus menerus. Terlebih sejauh ini juga tidak ada kendala di lapangan. Semua kegiatan skrining di lapangan masih dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kalau tiap puskesmas harus melakukan tracing dan pengambilan sampling di tempat penyelenggaraan PTM juga bisa berjalan. Karena tiap puskesmas memiliki wilayah kerja yang di dalamnya pasti ada sekolah yang telah menggelar PTM.

“Demikian halnya untuk melakukan skrining di pasar-pasar tradisional dan mal yang sudah diberikan kelonggaran untuk beroperasi, semua tetap terlaksana tanpa hambatan,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement