REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru (maba) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Dr Sandiaga Salahudin Uno, mengajak para mahasiswa berpartisipasi mewujudkan Indonesia Emas dengan membangun dari desa.
Menurut Menparekraf, Unissula memiliki modal sumber daya manusia (SDM) calon pemimpin bangsa yang luar biasa dan besar. Karena tidak hanya mencetak mahasiswa sebagai cendekiawan, namun juga generasi khaira ummah atau generasi sebaik-baiknya umat.
Sehingga, mahasiswa Unissula akan menjadi generasi harapan untuk membangun bangsa Indonesia ini. “Kombinasi genarasi khaira ummah dengan cendekia, bakal menjadi modal sumber daya manusia yang besar bagi kemajuan Indonesia,” ungkap Sandiaga, dalam kuliah umum secara daring di hadapan 5.200 maba Unissula tahun akademik 2021/ 2022.
Dalam kuliah umum bertema ‘Mewujudkan Generasi Khaira Ummah yang Aktif Kreatif dan Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045’ tersebut, Sandiaga menegaskan, meskipun saat ini semua sektor terdampak oleh pandemi Covid-19, generasi khaira ummah harus tetap dibentuk.
Membangun generasi khaira ummah harus terus dilakukan Unissula, walaupun saat ini sedang mengalami banyak keterbatasan. “Generasi khaira ummah ini adalah kelompok terbaik yang semoga Unissula bisa hadirkan,” ungkapnya.
Menurut Sandiaga, Generasi Emas Indonesia 2045 sudah dicanangkan dan era tersebut bakal membawa negara Indonesia dalam jajaran negara yang telah maju dan bukan lagi sebagai negara berkembang.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan bangga menggunakan produk buatan lokal atau produk bangsa sendiri. Termasuk menggerakkan pariwisata maupun sektor-sektor kreatif lokal yang berlandaskan kebersihan dan kesehatan.
Dan itu dapat dilakukan oleh mahasiswa maupun para lulusan Unisulla dari membangun perdesaan. “Sehingga nantinya tidak lagi negara yang membangun desa, namun yang ada adalah desa yang akan membangun Indonesia,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Rektor Unissula, Bedjo Santoso, berharap pemikiran serta pandangan Menparekraf yang disampaikan dalam kuliah umum ini dapat memotivasi serta menyemangati 5.200 mahasiswa baru Unissula.
Dengan begitu, para mahasiswa Unissula akan dapat berpartisipasi dalam membantu mewujudkan Generasi Emas Indonesia di 2045 mendatang. “Karena untuk mewujudkan Generasi Emas dibutuhkan pemikiran pemikiran yang progresif namun tetap megedepankan iman dan takwa (imtak),” jelasnya.
Wakil Rektor III Unissula, Muhammad Qomaruddin dalam sambutan pembukaannya menyatakan, memilih kuliah di Unissula adalah hal yang sangat tepat. “Kalian tidak salah dengan memilih Unissula. Karena kami akan membentuk Muslim dan Muslimah yang kuat di bidang masing-masing dan dapat dipercaya karena amanah untuk membawa kamajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Semetara itu, sebelum mengikuti kuliah umum Meparekraf, Sandiaga Salahudin Uno juga mengikuti pembukaan tutorial Pendidikan Agama Islam (PAI). Dewan pakar Alquran Pusat Studi Alquran dan anggota lajnah pentashih Alquran Departemen Agama, Dr KH Ahsin Sakho Muhammad MA yang juga menjadi narasumber, menyampaikan perlunya bersyukur atas kemurahan Allah SWT.
Menurutnya, Alquran diturunkan kepada Nabi terakhir yang akhirnya juga sampai kepada umat. Padahal Alquran sudah ada di Lauh Mahfud sejak dahulu kala. “Maka Allah lah yang paling tahu kenapa diturunkan di umat akhir zaman dan semoga kita bisa mengambil pelajaran penting,” tegasnya.
Tekad untuk menyukseskan program PAI digaungkan oleh Wakil Rektor I Unissula, Umar Ma'ruf. Ia menyatakan meskipun era pandemi namun pembelajaran tutorial PAI akan tetap dijalankan secara daring.
“Kita berharap betul meskipun secara online tutorial PAI dapat terus bisa berjalan tentunya ini butuh kedisiplinan para mahasiswa baru untuk mengikuti itu,” kata dia.