REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Denmark berencana meningkatkan investasi pada berbagai sektor di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) setelah melihat potensi yang ada. Menurut Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, sektor energi dan pengembangan lahan hijau menjadi potensi yang paling diminati pihaknya.
"Kedatangan kami ke sini untuk membahas soal investasi. Kami tertarik utamanya investasi di bidang energi dan pengembangan lahan hijau di Jateng," kata Larsen ketika bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di kantor Pemprov Jateng, Semarang, Rabu (22/9).
Ia menyebutkan sampai saat ini sudah ada 3-5 proyek besar pemerintah Denmark di Jawa Tengah dan saat ini proyek-proyek itu masih dalam masa pertanggungjawaban ke pihaknya. "Nanti setelah itu selesai, kami akan menambah investasi ke Jateng, khususnya yang bersifat private investment dan juga swasta, tapi kami masih menunggu kondisi memungkinkan," ujarnya.
Selain energi, lanjut Larsen, ada banyak potensi investasi yang dapat dikembangkan di Jateng dan Denmark sudah memiliki Program JCLEC yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. "Nantinya, beberapa founding-nya juga akan mengembangkan investasinya ke sejumlah sektor di Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Dubes Denmark Lars Bo Larsen. Apalagi, Denmark menjadi salah satu negara yang aktif berkomunikasi dengan Jateng terkait investasi.
"Sudah ada beberapa proyek kerja sama antara Denmark dengan Jawa Tengah diantaranya di Semarang, Cilacap, Karimunjawa, dan Klaten. Selain itu, kerja sama di bidang ekspor impor antara Jateng dengan Denmark juga berjalan bagus," ujarnya.
Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, mencoba untuk membangkitkan kembali sektor-sektor ekonomi itu dan berharap pertemuan ini bisa meningkatkan kerja sama antara Denmark dengan Jawa Tengah. "Kami siap memberikan informasi yang dibutuhkan terkait potensi investasi yang dibutuhkan," katanya.