REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus mengintensifkan pengembangan pertanian modern guna mendorong perekonomian masyarakat di wilayah setempat.
"Dengan adanya pengembangan pertanian secara modern maka diharapkan juga akan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Jumat (24/9).
Dia mencontohkan, pada saat ini pihaknya tengah mengembangkan budi daya kentang secara modern, di samping berbagai komoditas lainnya yang juga terus dikembangkan. "Komoditas kentang merupakan salah satu contoh komoditas unggulan yang selama ini telah berkontribusi pada upaya meningkatkan perekonomian petani wilayah Banjarnegara khususnya di Kecamatan Batur, Pejawaran, Wanayasa dan Kalibening," katanya.
Dia menambahkan dalam mengembangkan komoditas kentang, pihaknya mendapat dukungan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementerian Pertanian. "Kabupaten Banjarnegara menjadi salah satu lokasi pengembangan pertanian modern untuk budi daya kentang dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementerian Pertanian," katanya.
Dia menambahkan bahwa Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementerian Pertanian beberapa waktu yang lalu telah mengirimkan beberapa alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam rangka mendukung pengembangan pertanian kentang di Kabupaten Banjarnegara.
"Kami tentunya berharap dengan adanya bantuan alsintan ini maka petani di wilayah Banjarnegara akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena produktivitas yang meningkat dan efisiensi biaya serta waktu," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga berharap bahwa penerapan mekanisasi pertanian akan meningkatkan budi daya kentang berbasis modern. "Kabupaten Banjarnegara sangat mengapresiasi dan mengucapan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan ini," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga berharap bimbingan dan pendampingan lebih lanjut dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kementerian Pertanian akan membuat petani makin termotivasi untuk meningkatkan kualitasnya dan lebih siap mengembangkan pertanian dengan sistem modern.
"Ini merupakan kesempatan besar bagi para petani untuk belajar. Fasilitas alat modern sudah ada, tinggal bagaimana mengembangkan kemampuan diri agar semakin baik," katanya.