Senin 27 Sep 2021 05:29 WIB

Taman Baca di Surabaya Dibuka Bertahap

Pembukaan TBM secara terbatas tersebut rencananya dilakukan mulai pekan depan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Taman Baca di Surabaya Dibuka Bertahap (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Taman Baca di Surabaya Dibuka Bertahap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya bakal membuka area Taman Bacaan Masyarakat (TBM) secara bertahap seiring melandainya penyebaran Covid-19. Nantinta TBM tersebut akan dibuka secara terbatas. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi memastikan, pembukaan TBM tersebut dilakukan setelah dilajukan asesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya.

Musdiq mengungkaplan, pembukaan TBM secara terbatas tersebut rencananya dilakukan mulai pekan depan. Pada tahap awal, ada empat TBM yang bakal dibuka sambil dilakukan uji coba. "TBM Insya Allah mulai minggu depan kita sudah buka. Kemarin ada 12 TBM yang kita ajukan uji coba untuk kita buka. Tetapi yang sudah turun asesmen ada empat TBM," kata Musdiq di Surabaya, Ahad (26/9).

Empat TBM yang berencana dilakukan uji coba itu, kata Musdiq, lokasinya tersebar di beberapa wilayah Surabaya. Yakni, TBM RW 14 Ujung, TBM RW 3 Kebraon, TBM Rusun Tanah Merah, dan TBM RW 3 Sukolilo Baru. Musdik mengaku telah mengingatkan para petugas di TBM untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Musdiq mengatakan, TBM yang bakal beroperasi wajib menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Seperti menyediakan tempat mencuci tangan, hand sanitizer, wajib menggunakan masker, dan membatasi maksimal 25 persen dari kapasitas pengunjung TBM.

"Mereka (pengunjung) juga diberikan batasan waktu, kalau mereka baca buku sekitar 1 atau 2 jam," ujarnya.

Musdiq menerangkan, setiap buku yang sudah dibaca oleh pemustaka akan dikarantina selama 1-2 hari. Buku yang sudah dibaca itu dimasukkan ke dalam kotak khusus yang sudah disediakan. Setelah itu, buku tersebut dijemur atau disemprot dengan disinfektan.

"Saran dari asesmen, agar menggunakan semprotan aerosol. Tapi kita tergantung juga kemampuan teman-teman (petugas TBM) di lapangan," kata Musdiq.

Dispusip Kota Surabaya mencatat, ada 532 TBM yang tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan. Untuk lokasinya pun bervariasi. Mualai di Balai RW, rumah susun, hingga taman-taman kota. Musdiq menjelaskan, TBM dikembangkan di kantong-kantong pemukiman bertujuan agar akses literasi lebih mudah dijangkau masyarakat.

"Untuk pembukaan TBM itu minimal juga harus ada izin atau persetujuan dari kepala wilayah setempat. Apakah itu RT, RW atau kelurahan, mereka harus menyetujui itu," ujarnya.

Musdiq mengatakan, untuk TBM yang lokasinya berada di taman kota, sementara belum diizinkan beroperasi. Sebab, kata dia, operasional TBM menyesuaikan dengan kebijakan pembukaan taman. Ini juga berlaku bagi mobil keliling perpustakaan yang biasanya memberikan akses layanan literasi di taman-taman kota.

"Seperti TBM di Taman Flora dan Taman Ekspresi kan belum bisa buka, karena tamannya juga belum dibuka. Jadi kita menyesuaikan kebijakan yang ada di sana," kata dia.

Musdiq mengungkapkan, pihaknya juga telah membuka layanan literasi di dua perpustakaan induk Kota Surabaya. Yakni di kompleks Balai Pemuda dan Jalan Rungkut Asri Tengah, atau Kantor Dispusip Kota Surabaya. Namun demikian, pihaknya belum menyediakan layanan peminjaman buku.

"Jadi peminjaman buku masih belum diperbolehkan, karena kita mengantisipasi buku itu kalau dipinjam orang yang terkonfirmasi positif. Tetapi, kita tetap memberikan pelayanan literasi di perpustakaan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement