REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Upaya pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan menemukan V (4), balita yang hanyut akibat terseret arus saluran air di sekitar rumahnya, Senin (27/9). Saat ditemukan, balita tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Sebelumnya, balita malang tersebut dilaporkan terseret arus saluran air (selokan) di sekitar rumahnya, yang beralamat di Jalan Baskoro, Lingkungan Tembalang Lor, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, pada Ahad (26/9) malam.
Koordinator Lapangan Operasi Pencarian Kantor SAR Semarang, Nurman Mujianto mengungkapkan, jenazah balita yang hanyut terbawa arus saluran rumah tangga tersebut ditemukan di saluran sungai arah Kelurahan Jangli.
Jenazah balita yang hanyut tersebut, kali pertama ditemukan oleh warga, yang kebetulan sedang melintas di dekat lokasi penemuan. “Saat ditemukan balita V kondisinya sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, Kantor SAR Semarang menerima informasi adanya seorang balita yang hanyut di saluran air sekitar rumahnya pada Ahad, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat musibah terjadi, wilayah Kota Semarang bagian atas, termasuk wilayah Kecamatan Tembalang, sebelumnya memang turun hujan deras.
Atas informasi tersebut, Kantor SAR Semarang segera menurunkan tim gabungan untuk melakukan upaya pencarian, di lokasi tempat korban dilaporkan hanyut akibat terseret arus saluran air lingkungan.
Tim SAR gabungan selanjutnya membagi tugas untuk melakukan penyusuran, yang dimulai dari titik nol korban dilaporkan hanyut, di lingkungan Tembalang Lor ke arah aliran selokan lingkungan tersebut.
“Upaya pencarian hingga menjelang dini hari belum berhasil menemukan keberadaan balita yang hanyut tersebut, hingga operasi pencarian harus dilanjutkan pada Senin pagi, mulai pukul 07.30 WIB,” jelasnya.
Upaya pencarian pada hari Senin pagi, dilakukan dengan metode susur sungai. Tim SAR gabungan dibagi ke dalam dua regu pencari. Satu menlakukan penyusuran aliran sungai yang menuju lingkungan Jangli.
Kemudian satu regu lagi melakukan penyusuran ke arah sungai yang mengarah ke lingkungan Candi. Belum genap satu jam melakukan penyusuran, tim SAR gabungan mendapatkan informasi perihal adanya penemuan jenazah balita di aliran sungai yang mengalir manuju kawasan Jangli.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, tim SAR segera menuju lokasi penemuan guna memastikan apakah jenazah balita yang dimaksud merupakan balita yang sedang dicari oleh tim SAR.
“Setelah didapatkan kepastian, selanjutnya tim SAR melakukan evakuasi terhadap jenazah balita untuk dibawa ke rumah duka,” tambah Nurman.