REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia dan mengakibatkan 18,6 juta kematian per tahun. Hal ini disampaikan ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Cabang DIY, Irsad Andi Arso.
Irsad menjelaskan, tren penyakit jantung saat ini di Indonesia banyak diderita oleh usia produktif, terutama jantung koroner. Jantung koroner pada usia produktif utamanya disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat.
"Merokok, gemuk itu risiko jantung koroner yang paling banyak ditemukan dan itu paling banyak kejadiannya di negara kita," kata Irsad dalam press conference Hari Jantung Sedunia di Gedung Pusat Jantung Terpadu, RSUP Sardjito, Sleman, Selasa (28/9).
Irsad menyebut, pihaknya prihatin dengan banyaknya ditemukan usia produktif yang sudah menderita penyakit jantung akibat gaya hidup yang tidak sehat. Padahal, biasanya penyakit jantung ini ditemukan pada pasien usia di atas 40 tahun.
"Kita prihatin anak-anak SMP bahkan SD ada yang mulai merokok. Jantung koroner trennya penderitanya semakin muda, kita prihatin anak-anak SD dan SMP itu sudah banyak yang merokok," ujarnya.
Ketua Jogja Cardiology Update 2021, Dyah Wulan Anggraheni mengatakan, penyakit jantung koroner ada yang merupakan bawaan dan ada yang didapat. Penyakit bawaan kebanyakan diderita oleh anak-anak dan bawaan rata-rata diderita oleh usia dewasa hingga tua.
"Tren ke sini semakin berkembangnya gaya hidup dan teknologi, penyakit jantung yang banyak ditemukan berhubungan dengan gaya hidup dan lebih banyak penyakit yang didapat dari pada bawaan," kata Wulan.
Spesialis jantung dan pembuluh darah di RSUP Dr. Sardjito ini menyebut, lifestyle menjadi penyebab tertinggi faktor risiko penyakit jantung yang diderita oleh usia produktif. Tidak hanya jantung koroner, namun penyakit jantung yang terkait dengan hipertensi dan diabetes juga banyak disebabkan oleh lifestyle atau gaya hidup yang tidak sehat.
"Ini (lifestyle) masih menduduki porsi terbanyak faktor risiko penyakit jantung yang didapat orang dewasa. Aritmia atau kelainan irama jantung juga merupakan salah satu penyakit jantung yang frekuensinya cukup banyak," ujar Wulan.