REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegaskan, rencana perombakan Kabinet Indonesia Maju atau reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terkait berbagai informasi yang beredar mengenai reshuffle ini, dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Kita mengetahui bahwa perombakan kabinet atau reshuffle adalah hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo. Nah sampai hari ini kalaupun banyak informasi yang beredar di luar tentang reshuffle, kita menyerahkan segalanya mengenai apakah ada reshuffle apakah tidak, kita menyerahkan pada pengumuman langsung dari Presiden Joko Widodo," jelas dia di press room Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/9).
Dia menegaskan, saat ini, seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju pun tengah fokus membantu Presiden menangani pandemi Covid-19, khususnya di bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan juga pemulihan ekonomi. Upaya seluruh jajaran kabinet dalam menangani pandemi inipun dinilainya telah menunjukan hasil yang membaik, begitu juga pada pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.
"Alhamdulillah apa yang sudah dikerjakan selama masa PPKM dengan berbagai level, itu sekarang sudah menunjukkan hasil dan mendapatkan pujian dari sejumlah lembaga-lembaga di dunia. Bahwa apa yang kita lakukan dalam menangani Covid-19 itu sangat sukses," kata dia.
Karena itu, Fadjroel meminta masyarakat agar menunggu pernyataan langsung dari Presiden terkait isu perombakan kabinet ini. "Tidak ada seorangpun yang mengetahui apakah akan ada perombakan kabinet atau tidak, itu hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo karena itu adalah hak prerogatif beliau," ujar Fadjroel.