REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Tengah kembali melanjutkan percepatan program vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah dan sekolah. Bersama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota, program percepatan vaksinasi Covid-19 ini dilaksanakan serentak di tujuh lokasi terpisah.
Program vaksinasi ini kembali menyasar para pelajar, santri di pondok pesantren (ponpes), serta masyarakat umum di kwasan perdesaan dengan cakupan hingga 6.500 dosis vaksin. “Ini merupakan dukungan BIN dalam mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 di Jateng,” ungkap Kepala BIN Daerah Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, di sela peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Al Mas'udiyyah, Desa Blater, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Ia menjelaskan, ketujuh lokasi vaksinasi tersebut meliputi SMPN 5 Semarang, Kota Semarang serta Ponpes Al Mas'udiyyah, Blater, SMP Negeri 1 Getasan; Desa Bejalen (Ambarawa), Desa Pojoksari (Kecamatan Ambarawa), Desa Candirejo (kecamatan Pringapus), dan di Kelurahan Bandungan.
Khusus untuk vaksinasi di Kelurahan Bandungan dilaksanakan Rabu (29/9). Guna menghindari terjadinya potensi kerumunan, lanjutnya, BIN Jateng selalu menekankan kepada pihak sekolah dan pemerintah desa/kelurahan agar mengatur jadwal kedatangan warga penerima vaksin.
Ia juga menyampaikan, program percepatan vaksinasi untuk pelajar dan santri yang digagas BIN Daerah Jateng mendapatkan tanggapan positif dari pelajar maupun santri di setiap lokasi pelaksanaan vaksinasi.
Vaksinasi dengan sasaran pelajar dan santri ini merupakan upaya bersama dalam mewujudkan generasi bangsa yang sehat dan hebat. Sedangkan vaksinasi door to door, merupakan terobosan yang dilakukan untuk mendekatkan akses vaksinasi kepada masyarakat di wilayah perdesaan.
“Harapannya, ketika semua lapisan masyarakat termasuk masyarakat di perdesaan sudah mendapatkan vaksin Covid-19, maka kekebalan kelompok dapat segera terwujud sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko penularan Covid-19,” tegasnya.
Selain itu, masih jelas Sondi Siswanto, dengan adanya program vaksinasi hingga menjangkau perdesaan, maka potensi kerumunan pada pusat-pusat vaksinasi di perkotaan akan dapat diminimalisir. “Tentunya ini juga akan mampu mendorong proses percepatan vaksinasi kepada masyarakat,” ujar dia.