REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Fakuktas Kedokteran (FK) dan Ilatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan Vaksinasi untuk Negeri di Aula FK UNS, sejak Selasa (28/9). Vaksinasi Covid-19 tersebut menyasar civitas akademika UNS, alumni UNS, serta masyarakat umum.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Wakil Wali Kota, Teguh Prakosa, dan Rektor UNS, Jamal Wiwoho meninjau pelaksanaan vaksinasi tersebut pada Kamis (30/9). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut meninjau secara daring.
Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, kegiatan vaksinasi yang digagas OJK diharapkan memberikan manfaat sebesar–besarnya bagi masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa sehat dan kembali berkegiatan usaha, sehingga berdampak bagi perekonomian agar bisa tumbuh lagi ke depan.
"OJK ikut mendorong vaksinasi karena ekonomi hanya bisa baik kalau masyarakat sehat. Ini harus cepat, kalau terlalu lama, ekonomi kita ya semakin lama juga bangkitnya. Tapi, akhir-akhir ini dengan percepatan vaksinasi, dampaknya luar biasa, sehingga kasus Covid-19 menurun dan sempat menyentuh 1.600 per hari," terang alumnus Fakultas Ekonomi UNS tersebut.
Dengan adanya percepatan vaksinasi dan penurunan kasus Covid-19, pemerintah mulai melonggarkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di beberapa daerah. Hal itu membuat masyarakat lebih leluasa untuk beraktivitas.
"Upaya vaksinasi dari OJK terus dilakukan, hari ini di Jawa Tengah ada empat titik, di UNS, Batang, Semarang, dan Purwokerto. Seluruh kantor OJK menstrimulasi distribusi percepatan vaksin. Harapannya herd imunity tercapai dan Indonesia bebas dari Covid-19," jelas Wimboh.
Wimboh menambahkan, serbuan vaksinasi itu bertujuan agar ekonomi masyarakat segera pulih. Melalui kerja sama dengan UNS, diharapkan agar masyarakat di sekitar Solo yang belum mendapat vaksin dapat segera mendaftar vaksinasi di UNS.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan kegiatan tersebut sebagai kontribusi UNS dalam membantu percepatan vaksinasi Covid-19.
"UNS sudah melakukan beberapa kali vaksinasi, baik dosis pertama maupun dosis kedua. Kali ini, ada vaksinasi lagi. Semoga, masyarakat dapat terbantu melalui vaksinasi ini," ucap Jamal.
Guru Besar Ilmu Hukum UNS tersebut menyatakan, UNS sudah membuka perkuliahan tatap muka (PTM) sejak 6 September 2021. Pada 13 September, Presiden RI Joko Widodo meninjau pelaksanaan PTM di UNS. Jamal mengklaim, PTM UNS sudah melakukan dengan baik. Saat ini, kegiatan PTM diikuti 30 persen dari jumlah mahasiswa yang aktif kuliah.
"Kami akan terus meningkatkan PTM ini. Ketika nanti level PPKM turun, akan ditingkatkan kapasitas untuk kuliah, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," pungkas Jamal.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengatakan, kegiatan PTM di UNS sudah digelar sejak tiga pekan terakhir dan sejauh ini aman. Berdasarkan instruksi Menteri Kesehatan, Gibran melakukan random testing di beberapa sekolah untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Sejauh ini hasilnya negatif semua. Kami pastikan di Solo tidak ada klaster sekolah dengan capaian vaksinasi secara keseluruhan di Kota Solo sudah 117 persen," tandas Gibran.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengapresiasi vaksinasi yang telah dilakukan oleh UNS dan OJK. Ganjar meminta vaksinasi yang digelar OJK ditingkatkan lagi. Hal itu mengingat masih banyak warga di beberapa daerah di Jawa Tengah yang belum divaksin.
"Untuk Solo Raya, kita bisa ngejar yang di Wonogiri yang memerlukan bantuan percepatan. Sehingga kalau Solo Raya bisa cepat tuntas vaksinasinya, maka ekonomi bisa segera menggeliat," ujar Ganjar.