REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 2.000an siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang menjalani tes usap (Swab Test) antigen. Kegiatan yang dilakukan sejak 24 September ini merupakan salah satu cara mencegah timbulnya klaster Covid-19 di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang, Suwarjana mengatakan, pengambilan tes usap dilakukan secara acak hingga mencapai 2.000 pelajar. "Negatif semua, untuk swab siswa, hasilnya alhamdulillah negatif semua," kata Suwarjana kepada wartawan di Kota Malang, Jumat (1/10).
Menurut Suwarjana, kegiatan tes usap antigen ini nantinya akan dilaksanakan secara rutin. Pihaknya akan mengadakan tes tersebut secara acak di sejumlah sekolah wilayah Kota Malang. Jadwal tes akan menyesuaikan ketersediaan alat tes dan tenaga kesehatan (nakes) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
Untuk diketahui, jumlah guru di Kota Malang sebanyak 13 ribu orang sedangkan siswanya 45 ribu orang. Sementara itu, stok alat tes usap yang masih tersedia di Dinkes Kota Malang sekitar 25 sampai 30 ribu unit.
Selain tes antigen, Kota Malang juga masih terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di kalangan pelajar. Tercatat, saat ini 90 persen dari 45 ribu pelajar sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Suwarjana berharap, langkah ini bisa mengantisipasi penularan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sudah mulai mengadakan tes usap antigen secara massal untuk guru dan siswa. Pada 24 September lalu, Pemkot Malang menyasar kegiatan tersebut di SMP Negeri 20 Malang dan SD Negeri Bunulrejo 2 Malang. Kemudian kegiatan ini berlanjut di sekolah-sekolah lainnya di Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kegiatan tes usap sebenarnya sudah dicanangkan pihaknya sejak pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali digelar. Kegiatan ini pada bertujuan untuk menguatkan testing di lingkungan sekolah. "Dan mewaspadai terjadinya penularan Covid-19 selama pelaksanaan PTM," kata Sutiaji.
Menurut Sutiaji, tes rutin ini menjadi penting untuk dilakukan terutama siswa. Sebab, mayoritas siswa SD belum mencapai usia minimum (12 tahun) sebagai syarat menerima vaksinasi Covid-19. Sementara itu, untuk siswa SMP dan SMA, pelan tapi pasti sudah menerima vaksin Covid-19. Sebab itu, Pemkot Malang akan menguatkan testing di lingkungan siswa SD di Kota Malang.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 15.424 orang hingga 30 September 2021. Dari jumlah tersebut, 14.282 orang sembuh dan 1.118 orang dinyatakan sembuh. Sementara itu, 24 orang lainnya masih dalam pantauan hingga kini.