REPUBLIKA.CO.ID, SURABYA -- Pemerintah Kota Surabaya kembali menjalankan operasi swab dan vaksin hunter yang menyasar pusat-pusat keramaian dan semua orang yang beraktivitas di luar rumah. Operasi ini digelar secara serentak di 31 kecamatan mulai Sabtu (2/10) malam.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, ada 846 orang yang terjaring operasi swab hunter di 31 kecamatan.
Namun demikian, berdasarkan hasil pemeriksaan swab seluruh warga itu dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan untuk operasi vaksin hunter, mampu menjaring sekitar 712 warga yang belum menerima suntikan vaksin sebelumnya.
Mereka pun langsung diarahkan mengikuti vaksinasi di Puskesmas terdekat, atau titik yang telah ditentukan. "Ketika dalam penegakan Prokes itu ditemukan ada yang melanggar, maka dia diswab dan kalau belum vaksin, maka dia dilakukan vaksin malam itu juga," kata Irvan, Senin (4/10).
Irvan menegaskan, operasi swab dan vaksin hunter bakal rutin dilaksanakan. Irvan mengungkapkan, dalam satu pekan tim yang dibentuk akan terus berkeliling maksimal tiga hari.
"Jadi tiga pilar kecamatan itu akan bergerak di masing-masing wilayahnya dibantu dengan Puskesmas. Kita lakukan secara reguler dan rutin," ujarnya.
Irvan menyatakan, kegiatan yang digelar juga sebagai upaya Pemkot Surabaya bersama TNI dan Polri untuk terus memassifkan percepatan vaksinasi. Menurutnya, percepatan vaksinasi harus terus dilakukan. Karena itu menjadi salah satu upaya menekan angka penularan Covid-19.
"Vaksin hunter itu cukup luas jangkauannya, bisa juga door to door. Kalau misal ada satu RT belum vaksin, bisa ke sana. Misal dalam satu resto atau unit tertentu mendapati ada yang belum vaksin, maka akan dilakukan vaksin," kata dia.