REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan luas panen bawang merah di wilayah ini mencapai 144,83 hektare dengan hasil panen sekitar 986 ton pada tahun ini.
Kepala Seksi Produksi Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Sugiyanto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan luas tanam bawang merah pada tahun ini mencapai 144,83 hektare atau meningkat 30 hektare dibandingkan pada 2020 seluas 117 hektare.
"Petani di Gunung Kidul mulai beralih dari tanaman palawija ke hortikultura. Keuntungan yang didapat dengan bertani tanaman hortikultura, seperti bawang merah memang cukup menjanjikan, apalagi harga jualnya tinggi," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan laporan petugas penyuluh pertanian lapangan, hingga saat ini, hasil panen bawang merah di Gunung Kidul sudah mencapai 783,61 ton. Hasil panen bawang merah di Gunung Kidul tahun ini bisa lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Apalagi saat ini proses panen masih terus berjalan.
"Penambahan luas tanam bawang merah ini secara otomatis menyebabkan hasil panen bawang merah bisa meningkat. Melihat luas lahan yang ada, kemungkinan hasil panen tahun ini bisa mencapai 986 ton," katanya.
Meski ada peningkatan, ia mengakui hasil panen belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Gunung Kidul. Adapun saat ini kebutuhan bawang merah masih ditopang dari suplai luar daerah.
"Setiap tahun, kami mengupayakan ada peningkatan produksi. Salah satunya lewat program Optimalisasi Lahan Kering (OPLA) yang mana difokuskan untuk meningkatkan hasil pangan saat musim kemarau. OPLA juga bisa dimanfaatkan sektor hortikultura saat penanaman di musim kemarau tersebut," kata Sugiyanto.