REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengefektifkan pelaksanaan vaksinasi dengan sistem door to door. Hal ini dilakukan untuk menjangkau warga yang kesulitan mengakses tempat vaksinasi seperti penyandang disabilitas dan lansia.
Pemkot Yogyakarta sendiri sudah menargetkan bahwa semua warga sudah divaksin pada 7 Oktober 2021. Saat ini, capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta disebut sudah mencapai 90 persen.
"Vaksinasi (secara door to door) dalam rangka memberikan akses ke masyarakat, terutama yang berkebutuhan khusus dan juga lansia yang aksesnya agak sulit. Untuk menuntaskan (vaksinasi) ini, kita harus berkunjung ke lokasi atau sasaran vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani di Kelurahan Giwangan, Yogyakarta, Senin (4/10).
Emma menyebut, saat ini ada tiga kecamatan yang capaian vaksinasinya masih belum tinggi. Seperti Kecamatan Umbulharjo, Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Mergangsan yang percepatan vaksinasinya terus digenjot mengingat jumlah penduduk di tiga kecamatan tersebut lebih besar dibanding kecamatan lainnya di Kota Yogyakarta.
Pihaknya juga masih terus melakukan penelusuran bagi warga yang divaksin. Terutawa penyandang disabilitas dan lansia yang tidak dapat mengakses tempat vaksinasi.
"Sisa ada 10.210 warga sesuai KTP (yang belum tervaksin), harapannya semua sudah tervaksin (7 Oktober). Ada beberapa yang masih harus kita telusuri lagi, yang harus kita tuntaskan," ujar Emma.
Lurah Giwangan, Dwi Ernayati mengatakan, sistem vaksinasi secara door to door ini juga dilakukan hingga ke panti werdha (panti jompo) untuk menjangkau lansia. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi secara massal juga terus dilakukan di tingkat kelurahan.
"Total warga (Giwangan) 8.021 orang, disabilitas kecil persentasenya. Kita juga menjangkau panti werdha yang hari ini lebih dari 10 orang yang disasar," kata Dwi.
Emi Kartini (50) menjadi salah satu warga yang didatangi oleh vaksinator karena tidak dapat menjangkau tempat vaksinasi. Emi sendiri baru mendapatkan suntikan pertama vaksin.
Hal ini dikarenakan ia harus menunggu asesmen dari tenaga kesehatan karena memiliki komorbid yakni stroke. Sehingga, penyuntikan vaksin pun baru dapat dilakukan, Senin (4/10) ini.
"Ini belum sembuh, stroke sudah dari Desember (2020). Alhamdulillah tidak takut divaksin karena buat kesehatan," kata Emi.