REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perguruan tinggi (PT) di DIY diminta untuk mendata mahasiswanya yang datang dari luar daerah. Sebab, beberapa PT di DIY berencana melakukan perkuliahan tatap muka terbatas bulan ini.
Perkuliahan tatap muka akan membuat banyak mahasiswa dari luar daerah yang masuk ke DIY. Pendataan untuk memastikan mahasiswa yang datang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
"Supaya bisa mendata mahasiswa yang datang dari luar Pulau Jawa yang (capaian) vaksinasinya rata-rata masih di bawah (rendah). Jangan sampai ada yang dari luar Jawa masuk dan belum tervaksinasi sama sekali," kata Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY Sumadi yang juga Asisten Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Pemda DIY tersebut belum lama ini.
Sumadi menuturkan, Pemprov DIY masih belum memiliki data terkait berapa persen mahasiswa yang sudah tervaksinasi di DIY. Sumadi mengatakan, data yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing PT akan menjadi acuan untuk vaksinasi mahasiswa.
Mahasiswa yang belum divaksinasi diimbau agar melakukan vaksinasi untuk mengikuti perkuliahan tatap muka. "Pak Gubernur (DIY) sudah meminta pihak rektorat untuk mendata, komunikasikan kepada kami Pemda DIY atau nanti dengan TNI/Polri karena kami tidak menghendaki adanya klaster (penularan Covid-19 saat digelarnya perkuliahan tatap muka), kita harus sangat berhati-hati," ujar Sumadi.
Untuk dapat menggelar perkuliahan tatap muka, Pemprov DIY mensyaratkan vaksinasi minimal 80 persen bagi civitas akademik di tiap PT. Hingga saat ini, Sumadi mengatakan, belum ada PT yang memulai kegiatan perkuliahan tatap muka.
Kendati demikian, sudah ada beberapa PT yang mengajukan permintaan kepada Pemda DIY untuk segera menggelar perkuliahan tatap muka. "(Mahasiswa) Di Yogya kan banyak datang dari luar, kita belum bisa memastikan (vaksinasi) ini sudah 80 persen atau belum. Mahasiswa dalam kondisi normal di DIY itu kira-kira (jumlahnya) 275 ribu orang yang datang ke DIY, tapi di situasi pandemi kita belum punya data. Baru data per 2 September lalu kira-kira mereka yang datang sekitar puluhan ribu dari berbagai daerah," kata dia.
Untuk mengantisipasi banyak mahasiswa yang datang dari luar daerah, Pemprov DIY menyatakan membutuhkan lebih banyak stok vaksin. Saat ini, ketersediaan vaksin saat ini cukup untuk percepatan vaksinasi, termasuk vaksinasi mahasiswa seperti di Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga sudah mengimbau mahasiswa dari luar kota untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Ia menyebut, ketersediaan vaksin saat ini di Pemkot Yogyakarta masih sangat mencukupi.
Selain di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes), pelayanan vaksinasi di Yogyakarta saat ini masih dilakukan di sentra-sentra vaksinasi, salah satunya di XT Square. Mahasiswa yang belum divaksinasi diharapkan datang ke sentra vaksinasi tersebut untuk mendapatkan vaksin.
"Kita punya (pelayanan) Sabtu dan Minggu (di XT Square), mahasiswa silahkan datang," kata Haryadi di Kelurahan Giwangan, Yogyakarta, Senin (4/10).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, pelaksanaan vaksinasi terhadap mahasiswa tidak dibedakan dengan masyarakat umum. Mahasiswa yang ber-KTP Kota Yogyakarta maupun tidak, tetap akan dilayani untuk mendapatkan vaksinasi.
"Selama dia domisili di Kota Yogyakarta, dia tetap ikut (mendapat layanan vaksinasi), tidak dibedakan," kata Emma.