REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Program Produk Teknologi yang diseminasikan kepada Masyarakat (PTDM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menginstalasi pembangkit listrik tenaga surya untuk memompa air sumur dalam secara otomatis. Instalasi panel surya ini dilakukan di Kelurahan Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Ketua Tim PTDM UAD, Umi Salamah mengatakan, pembangkit listrik tenaga surya yang diinstalasi berkapasitas 5.000 wp dengan menggunakan 20 panel surya 250 wp. Teknologi ini sudah beroperasi di Kelurahan Serut setidaknya selama dua bulan.
Sejak dioperasikan, menurut Salamah, tidak ada kendala yang ditemukan dan berjalan cukup stabil. Bahkan, pemasangan panel surya tersebut dinilai mampu mencukupi kebutuhan listrik untuk memompa air sumur yang ada di Kelurahan Serut.
Terlebih, sumur di Kelurahan Serut ini merupakan sumber air bersih yang didistribusikan kepada warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya teknologi panel surya yang diinstalasikan, diharapkan dapat membantu warga mencukupi kebutuhan akan air bersih.
"Sudah selayaknya teknologi bermanfaat di masyarakat, dirasakan kehadirannya dan tidak hanya berhenti pada tataran teori dan kajian," kata Salamah seperti dikutip Republika dalam keterangan resmi UAD, Selasa (5/10).
Ia menjelaskan, pembangkit listrik tenaga surya sendiri bukan teknologi baru di dunia riset dan akademik. Namun, teknologi ini masih asing di sebagian masyarakat dan jarang dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sehari-hari.
"(Pembangkit listrik tenaga surya) Masih menjadi teknologi mewah di masyarakat pedesaan, seperti halnya di Kalurahan Serut, kalurahan yang mempunyai penduduk lebih dari 5.000 jiwa," ujarnya.
Terkait instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini, didanai oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) anggaran tahun 2021. UAD, kata Salamah, menjadi salah satu PT yang menjalankan program pengabdian masyarakat yang didanai BRIN.
"Dengan hadirnya pembangkit listrik tenaga surya di Kalurahan Serut dapat mengawali teknologi masuk desa menuju kemandirian energi," jelas Salamah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika