REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak sembilan jabatan setingkat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengalami kekosongan lantaran pejabatnya telah pensiun. Proses seleksi akan dilakukan melalui lelang jabatan oleh panitia seleksi (Pansel).
Saat ini, Pemkot masih menunggu rekomendasi Komisi Aparatur Sipik Negara (KASN) untuk melakukan seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP).
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, menyebutkan, sembilan jabatan eselon II yang kosong tersebut terdiri dari tujuh kepala dinas dan dua staf ahli.
"Rekomendasinya belum turun dari pusat. Kami harus minta izin dulu pembentukan panitianya," kata Ahyani kepada wartawan, Selasa (5/10).
Ahyani menjelaskan, proses seleksi ada dua tahap. Pertama, rotasi atau mutasi pejabat. Dalam rotasi itu terlebih dahulu dilakukan asesmen pejabat yang akan menempati posisi tertentu. Selanjutnya, akan ada jabatan yang kosong. Jabatan yang kosong itu baru diizinkan untuk diseleksi oleh pansel.
"Ini rotasi mutasi dulu. Pejabat-pejabat yang sudah ada. Pak Wali Kota akan memetakan lagi potensi-potensi mana pejabat yang bisa dimutasikan untuk mengisi jabatan," imbuh Ahyani.
Diperkirakan, pengisian jabatan baru bisa dilakukan pada akhir tahun. Hal itu lantaran Pemkot berencana menyusun susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru yang akan ditetapkan Desember mendatang.
Ahyani mengungkapkan, pada SOTK baru nanti jumlah dinas tetap, tetapi ada penggabungan bidang dan ada yang naik kelas.
"Jumlahnya sama 33 dinas. Bidang aset dan keuangan menjadi satu dinas. Kemudian Dinas Pariwisata sama Dinas Kebudayaan jadi satu, Dinas Tenaga Kerja berdiri sendiri," terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan saat ini jabatan kepala dinas yang kosong sudah diisi oleh pelaksana tugas (Plt). Nantinya, proses seleksi dilakukan dengan lelang jabatan oleh pansel.
"Kita lihat seleksi terbukanya saja. Yang jelas bisa mengisi kepala dinas sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan zaman," ucap Gibran kepada wartawan, Senin (4/10).
Gibran menambahkan, saat ini pemkot fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Rencananya, akan dibentuk SOTK baru yang bisa mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Gibran menyatakan ada kemungkinan seleksi terbuka bisa diikuti oleh ASN dari luar Solo. Namun, tidak menutup kemungkinan mengambil dari ASN Solo.
"Tapi kalau seleksi terbuka ya terbuka. Monggo silahkan yang penting orangnya memiliki kapabilitas. Siap mengabdi untuk Kota Solo," katanya.