REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menciptakan obat kumur berbahan dasar alami untuk mengatasi gigi karies. Mereka adalah Dennia Oktavia ZH dan Muflikhah Ramadhani dari Fakultas Kedokteran, serta Jihan Bobsaid, mahasiswa Fakultas Farmasi. Dennia mengungkapkan, obat kumur yang diciptakan berbahan dasar kombinasi ekstrak teh hijau (Camellia Sinensis) dan daun papermin (Mentha Piperita) yang diyakini sebagai antibakteri terhadap Streptococcus Mutans.
Dennia menjelaskan, penciptaan inovasi tersebut dilatari kekhawatiran akan banyaknya kasus gigi karies, disertai belum optimalnya pemanfaatan komoditas lokal. "Prevalensi karies yang cukup tinggi dan komoditas yang tersedia di daerah tinggal jadi inspirasi untuk pembuatan mouthwash kombinasi multiplant ini," kata Dennia di Surabaya, Kamis (7/10).
Dennia menjelaskan, setelah melalui banyak literatur, timnya menemukan kombinasi multi-plant memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik ketimbang yang hanya menggunakan single-plant. Dennia mengaku, timnya telah sukses menyelesaikan proses penelitian, pembuatan, serta pengujian bakteri.
Hasilnya, bakteri Streptococcus Mutans sebagai penyebab plak dan karies gigi mampu dihambat secara efektif oleh kombinasi ekstrak teh hijau dan daun peppermint. Hasil penelitian itu diharapkan dapat segera diaplikasikan dengan tujuan mencegah karies gigi pada masyarakat.
Atas inovasi tersebut, Dennia dan tim mampu melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Melalui proposal berjudul Efektivitas Mouthwash Berbahan Dasar Kombinasi Ekstrak Camellia sinensis dan Mentha piperita sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus Mutans, Dennia dan tim mengangkat pembahasan bahan dari sudut pandang mikrobiologi dan zona hambat bakteri.
"Kami tengah mempersiapkan presentasi dan studi literatur untuk menghadapi Pimnas," ujar Dennia.