REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Jawa Timur menyebut sejak 2007 hingga saat ini ada 288 sekolah di kota itu berstatus Adiwiyata atau sekolah yang menerapkan perilaku ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan 288 sekolah tersebut terdiri atas 20 sekolah Adiwiyata Mandiri, 22 sekolah Adiwiyata Nasional, 24 sekolah Adiwiyata provinsi, dan 222 sekolah Adiwiyata Kota Surabaya.
"Tentu ini capaian yang luar biasa, semoga ke depan terus nambah," katanya.
Menurut dia, untuk tahun ini ada 12 sekolah di Kota Surabaya dinyatakan lolos pada tahap awal atau tahap administrasi dan dokumentasi oleh tim penilai Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2021.
Ia mengatakan mulai beberapa waktu lalu 12 sekolah itu dilakukan verifikasi lapangan oleh tim penilai Adiwiyata dari Pemprov Jatim. Tim penilai telah melakukan verifikasi lapangan di SDN Ngagel 1 Jalan Ngagel Mulyo Nomor 35, Surabaya, Kamis (7/10).
Suharto mengatakan Sekolah Adiwiyata itu adalah sekolah yang telah melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (GPBLHS).
Tentunya, lanjut dia, sekolah itu telah menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan (PRLH) yang menyangkut enam aspek, yaitu kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi terkait PRLH lainnya.
"Tahun ini kami mengusulkan 15 Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP), dan yang dinyatakan lolos administrasi dan dokumentasi oleh tim penilai Adiwiyata Jatim ada 12 sekolah. Alhamdulillah mereka sudah lolos di tahap awal," ujarnya.
Sebanyak 12 sekolah itu adalah SDN Asemrowo, SDN Banjarsugihan II, SDN Banjarsugihan V, SDN Ngagelrejo I, SDN Pagesangan, SDN Wonokusumo V, SMPN 2, SMPN 22, SMPN 40, SMPN 49, dan SMPN 54.
"Verifikasi lapangan dari tim penilai Adiwiyata Jatim sudah turun ke beberapa sekolah itu, dan kali ini jadwalnya di SDN Ngagelrejo I," kata dia.