REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UNJ mengukuhkan tiga Guru Besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ, Jumat (8/10). Acara pengukuhan ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hibrid. Sedangkan untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. Sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV.
Pada kesempatan ini, terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan dari Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) diantaranya, Prof Erfan Handoko dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material, Prof Mangasi Alion Marpaung dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Laser dan Optika Modern, dan terakhir ada, Prof Sunaryo dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan.
Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan oleh Prof Erfan Handoko, dengan judul “Potensi Sumber Daya Mineral Indonesia Sebagai Bahan Baku Material Magnet: Perannya dalam Industri Energi dan Pertahanan Nasional”. Menurutnya, material magnet atau magnet permanen memiliki aplikasi yang sangat luas pada berbagai macam aspek kebutuhan hidup manusia dan industri di Indonesia sehingga tergolong material yang sangat strategis.
Material magnet dapat mendukung energi listrik, mobil listrik, kereta magnet atau magnetic-levitation (maglev) train, radar yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk penguat sistem pertahanan, dan lainnya. Sejalan dengan ini, potensi sumber daya mineral nasional sebagai bahan baku material magnet cukup menjanjikan. Dari potensi ini, maka dapat dikembangkan penguatan industri energi dan pertahanan nasional dengan bahan baku material magnet.
Orasi berikutnya disampaikan oleh Prof Mangasi Alion Marpaung yang mengetengahkan judul “Pembangkitan Plasma dengan Laser Pulsa Daya Tinggi untuk Aplikasi Analisis Spektro Kimia”. Dalam orasinya ini, Prof Mangasi Alion Marpaung menjelaskan bahwa dalam studi plasma-laser untuk target padat di lingkungan gas tekanan rendah sampai tekanan atmosfer, dapat disimpulkan bahwa gelombang kejut selalu berperan dalam pembangkitan plasma-laser.
Selanjutnya, melalui aplikasi analisis spektro kimia dengan Laser pulsa Nd-YAG mampu membangkitkan plasma hampir dari semua jenis material padat, cair, dan gas. Dengan menggunakan Laser pulsa Nd-YAG Prof. Mangasi juga melakukan analisis kuantitatif unsur tanah jarang, menganalisis kontaminan pada ikan, dan mengembangkan teknik pembangkitan plasma ganda dengan menggunakan dua sumber iradiasi. Inilah beberapa sumbangsih yang sangat penting yang diberikan Prof Mangasi dalam menjadi guru besar saat ini.
Pada orasi terakhir disampaikan oleh Prof Sunaryo, yang mengangkat judul “Tantangan dan Harapan Pendidikan Fisika Lingkungan Berkelanjutan dalam Era Disrupsi”. Menurutnya, masalah lingkungan di era disrupsi sangatlah kompleks dan membutuhkan perhatian besar untuk mengantisipasinya. Dalam konteks ini, Prof Sunaryo menjelaskan pentingnya pendidikan fisika lingkungan berlanjutan untuk memaknai kompleksitas masalah lingkungan dan membangun kesadaran lingkungan (ekologis).
Di level mikro, pendidikan fisika lingkungan merupakan kebutuhan mendesak yang harus dimasukkan dalam kurikulum dan menjadi perhatian sekolah-sekolah. Di level makro, diperlukan undang-undang untuk mengatur setiap akivitas yang mengacu pada lingkungan berkelanjutan sebagai acuannya, sehingga pendidikan lingkungan menjadi suatu variabel yang mengikat dalam kesehariannya.
Dalam sambutannya Rektor UNJ, Prof Komarudin mengucapkan selamat kepada ketiganya atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Semoga dengan pengukuhan ini dapat memberikan motivasi untuk terus berkarya, berkontribusi, memberi manfaat bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara. Ucapan selamat juga saya sampaikan kepada keluarga, kolega, guru, dan mitra para Guru Besar yang dikukuhkan hari ini.
"Orasi Ilmiah Prof Dr Sunaryo, MSi; Prof Dr Mangasi Alion Marpaung, MSi; dan Prof Dr Erfan Handoko memberikan kontribusi penting bagi peta jalan dan pengembangan keilmuan Fisika Lingkungan; Fisika Laser dan Optika Modern; dan Fisika Material. Itulah sumbangsih dari ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini," kata Prof Komarudin.