REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan uji coba kualitas air bersih di area sekolah guna mendukung proses pembelajaran secara aman dan nyaman.
"Jadi berdasarkan dari Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi. Maka kami lakukan uji air bersih untuk mengetahui kualitas air yang ada di sekolah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Selasa (12/10).
Ia mengatakan tim mengambil 45 sampel air dari setiap sekolah Kota Kediri yang sudah ditunjuk. Dari sembilan puskesmas wilayah, setiap puskesmas diberikan tugas mengambil lima sampel sesuai wilayah kerja masing-masing.
"Harapan kami melakukan kegiatan ini agar di lingkungan sekolah memiliki ketersediaan air bersih. Apalagi saat ini (di tengah pandemi COVID-19, red.), kegiatan cuci tangan itu kan diharuskan. Jadi nantinya juga bisa berdampak baik untuk kesehatan para siswa," ujar dia.
Petugas kesehatan lingkungan puskesmas wilayah kota utara di Kota Kediri, Rahman Widi Wahyudi, mengatakan standar air bersih di antaranya tidak mengandung bakteri koliform dan E. Coli.
"Jadi sampel ini nanti akan kita berikan di UPTLabkesda Kota Kediri untuk diteliti kandungan apa saja yang terdapat di dalam air. Yang jelas dalam proses pengambilan sampel juga kita usahakan agar tetap steril. Supaya meminimalisir bakteri yang masuk ke dalam sampel," katanya.
Kepala SDN 1 Setono Pande,Lesti Setiti, menyambut baik uji air bersih ini karena dapat mengetahui apakah kandungan air di lingkungan sekolahnya layak digunakan. "Dengan kegiatan ini kami bisa mengetahui, apakah air yang digunakan anak-anak ini layak untuk digunakan dan aman. Bila nanti terdapat kandungan yang tidak baik, bisa segera lakukan tindakan pencegahan," kata dia.
Ia berharap, hasil uji air bersih dari SDN 1 Setono Pandetidak terdapat kandungan zat atau bakteri yang berbahaya agar di sekolah bisa melakukan proses pembelajaran secara aman dan nyaman. "Terlebih lagi saat ini masih pandemi COVID-19, sehingga air pun juga harus higienis," katanya.