REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Penerapan protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah Kota Solo, Jawa Tengah, dinilai berjalan dengan baik. Hal itu terbukti dari tidak ditemukannya kasua penyebaran Covid-19 di sekolah.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebutkan, ketika beberapa kali meninjau proses PTM di sejumlah sekolah, protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin. "Yang anak-anak SD ini sudah mulai terbiasa belajar di kelas, pakai masker. Saya lihat yang nyanyi-nyanyi dan olahraga masih pakai masker. Saya kira anak-anak sudah mulai terbiasa, bagus," kata Gibran kepada wartawan, Rabu (13/10).
Ia memastikan pemkot siap melakukan perpanjangan PTM. Sebab, selama ini di sekolah tidak ditemukan klaster baru penyebaran Covid-19. "Saya sangat mengapresiasi orang tua murid, siswa, guru, semuanya. Luar biasa sekali," ujarnya.
Menurutnya, saat ini belum semua sekolah menyelenggarakan PTM. Masih ada sekolah yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kendala lainnya, masih ada orang tua siswa yang belum mengizinkan anaknya datang ke sekolah.
Selain itu, ada sekolah yang muridnya masih sedikit saat PTM. "Ya pasti ada satu-dua. Yang SD misalnya di bawah 12 tahun kan belum bisa divaksin. Pasti ada-lah orang tua murid yang belum yakin. Dan enggak kita paksa. Tetep bisa sekolah melalui daring," jelasnya.
Gibran menilai, PTM memang dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dipaksakan. Sebab, kedatangan murid ke sekolah tergantung izin dari orang tua masing-masing.
"Sekali lagi untuk masalah PTM kan tidak bisa dipaksakan. Kalau orang tuanya belum yakin, silakan mengikuti pelajaran melalui PJJ. Enggak masalah. Enggak ada yang kita paksa," ungkapnya.
Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 bagi pelajar usia 12-17 tahun sampai saat ini masih terus dilaksanakan. Sebab, masih ada murid yang belum mendapatkan vaksinasi. Gibran memastikan siswa yang belum divaksin tetap bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.
Selain itu, Pemkot masih melakukan pengujian (testing) secara acak di sekolah. Hasilnya, sampai saat ini belum ditemukan kasus positif Covid-19 di sekolah.
"Testing harus jalan terus. Jangan sampai kasusnya turun malah testingnya ikut turun. Di sekolah-sekolah belum ditemukan. Tenang saja. Sejauh ini aman kok. Ya berarti prokesnya bagus," pungkasnya.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 067/3272 tentang PPKM Level 2, disebutkan, pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Kecuali, sekolah luar biasa di semua tingkatan maksimal 62-100 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima siswa per kelas.
Kemudian, kapasitas PTM untuk perguruan tinggi maksimal 50 persen diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa yang sudah divaksin dua dosis. Sedangkan, PAUD/TK maksimal 33 persen dengan menjaga jarak 1,5 meter dan maksimal lima siswa per kelas.