REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang kini memiliki inovasi berupa dispenser yang berisi masker dan hand sanitizer. Inovasi ini merupakan karya dari tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang bekerja sama dengan Polresta Malang Kota (Makota).
Perwakilan mahasiswa UB, Alfian Fitrayansyah mengatakan, inovasi ini berawal dari komunikasi yang dilakukan oleh Satlantas Polresta Makota. Dia dan tim diminta untuk merealisasikan ide dari pembuatan dispenser yang bisa mengeluarkan masker dan hand sanitizer. "Habis itu, kita olah lagi idenya supaya bener-bener terealisasikan sehingga menghasilkan alat," ucap Alfian kepada wartawan di Kota Malang, Kamis (14/10).
Alat yang dinamakan Dispenser Masker ini bekerja menggunakan sistem kerja motor dengan per sebagai penggerak. Kemudian alat ini dipasang dua sensor inputan sehingga dapat mengeluarkan masker dan hand sanitizer secara otomatis. Pengguna tidak perlu menyentuh alat ini untuk mendapatkan kedua hal tersebut.
Menurut Alfian, Dispenser Masker dapat mendeteksi sensor gerak tangan dengan jarak maksimal lima centimeter (cm). Jarak tersebut dinilai lebih stabil untuk mengeluarkan hand sanitizer dan masker. Jika sensor mendeteksi dengan baik, maka pompa pada alat tersebut akan bergerak secara otomatis.
Dispenser Masker setidaknya mampu menampung 50 sampai 55 mililiter (ml) cairan hand sanitizer. Sementara itu, alat ini juga hanya bisa diisi maksimal 70 lembar masker.
Selain itu, alat ini juga bisa mendeteksi jumlah stok masker dan hand sanitizer yang tersimpan di dalamnya secara otomatis. Ketersediaan stok terkini juga akan ditampilkan pada layar yang terdapat di bagian depan atas dispenser.
Pada kesempatan sama, Kapolresta Makota, AKBP Budi Hermanto menyatakan, ide pembuatan Dispenser Masker ini bermula dari Pamen Polri yang melihat hand sanitizer. Ide ini membuat aparat ingin mengkreasikan dispenser masker dan hand sanitizer. Dari ide ini, Polresta Makota pun menggandeng para mahasiswa Fakultas Teknik UB untuk merealisasikan ide tersebut.
Pria disapa Buher ini menjelaskan, produksi Dispenser Masker untuk sementara baru tiga unit. Alat-alat tersebut akan ditempatkan di lobi Polresta Makota, Alun-Alun Kota Malang dan Taman Krida, Lowokwaru, Kota Malang. Jumlah produksi nantinya bisa bertambah menyesuaikan permintaan dari sejumlah pihak.
Namun sebelum memproduksi lebih lanjut, pihaknya harus terlebih dahulu mengkomunikasikan masalah tersebut kepada Rektorat dan Dekanat UB. Pasalnya, aparat juga harus menyesuaikan kemampuan mahasiswa untuk memproduksi alat tersebut dalam jumlah banyak.
Hal yang pasti, kata Buher, keberadaan Dispenser Masker ini mempunyai nila ganda yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, juga memiliki nilai tambah bagi rekan mahasiswa dalam berkreasi mengeluarkan ide-ide hasil kreasinya di era pandemi Covid-19.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UB, Hadi Suyono menyambut baik atas ide Kapolresta Malang Kota yang telah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini juga dinilai sebagai wujud kepedulian dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa di kampusnya.
Menurut Hadi, kampus pada prinsipnya sangat terbuka dengan inovasi berbasis teknologi kompetensi yang berkaitan dengan engineering. Apalagi ide ini sesuai dengan keperluan masyarakat dan ilmu teknologi di perguruan tinggi.