REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Saat ini pembelian biji kopi untuk kebutuhan minuman di cafe dan kedai kopi semakin meningkat. Untuk membatu para supplier meningkatkan produksi roaster biji kopi, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan alat roasting dengan teknologi Thermal Oil Jacket bernama Smart Roaster Coffe Beans Based Micro Controler.
Menariknya, alat ini diikut sertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) dan berhasil mendapat pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Dikti). Dalam programnya, tim ini bermitra dengan Clegoeg Coffee yang merupakan tempat supplier biji kopi di Malang.
Salah satu anggota tim, Bagas Imam Abdillah, mengatakan, alat roaster buatan timnya tercipta dari informasi kendala-kendala yang dihadapi oleh mitra. Informasi ini diterima setelah timnya beberapa kali melakukan kunjungan terhadap mitra.
"Pertama produktivitas alat roasting dirasa masih kurang oleh mitra. Selain itu waktu roastingan biji kopi juga masih tergolong lambat,” ungkap mahasiswa Prodi Teknik Mesin UMM tersebut.
Pada proses pembuatan alat, Bagas dan tim bekerja sama dengan sebuah bengkel untuk membuat tabung. Sementara itu, bagian alat yang lain dikerjakan sendiri oleh bagas dan tim. Dalam jangka waktu satu bulan, alat ini sudah siap digunakan oleh mitra.
Anak terakhir dari dua bersaudara ini menjelaskan, cara kerja Smart Roaster Coffe Beans Based Micro Controler cukup sederhana. Ketika alat disambungkan dengan listrik, pemanas akan secara otomatis memanaskan oli yang ada di dalam alat. Oli tersebut berfungsi untuk menyebarkan panas secara merata ke seluruh tabung dan mulai meroasting biji kopi.
"Alat ini juga dilengkapi sensor suhu PT 100 untuk mengetahui kapan alat siap untuk meroasting,” kata Bagas dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (14/10).
Untuk melihat kualitas inovasinya, kata Bagas, alat ini telah digunakan selama satu bulan oleh supplier Clegoeg Coffee. Bagas mengatakan, mitra sangat senang dengan adanya alat roasting ini. Pasalnya, alat ini bisa meningkatkan produksi roasting yang awalnya dua kali seminggu menjadi empat kali seminggu.
"Selain itu, setelah menggunakan alat ini, pendapatan mitra meningkat 50 persen dari pendapatan sebelum-sebelumnya,” kata Bagas.
Pada pelaksanaan PKM, Bagas ditemani tiga anggota lainnya yaitu Gigih Imam Abdillah dan Indra Lesmana Hermawan Iswiyono dari Prodi Teknik sipil serta Diah Yasmin Anggita dari Prodi Ilmu Teknologi Pangan.
Bagas berharap ia dan tim bisa lebih mengembangkan alat tersebut agar bisa meroasting dengan lebih efisen. Tim juga ingin mendaftarkan alat ini menjadi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam waktu dekat.