REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lulusan perguruan tinggi (PT) diminta untuk tetap memperkuat skill yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid, dalam wisuda ke-59 UWM.
Untuk itu, lulusan PT dituntut untuk memiliki kemampuan adaptif. Sehingga, lulusan PT mampu bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Pasalnya, kata Edy, di masa pandemi Covid-19 saat ini hampir semua sektor kehidupan berbasis teknologi informasi, seperti sektor pendidikan, ekonomi, hingga pemerintahan. Kemampuan penggunaan teknologi informasi, menjadi ciri dunia kerja di era digital.
"Jangan menjadi seseorang yang mudah menyerah dan mudah puas, tetapi jadilah seseorang yang terus berusaha sampai titik puncak. Sebagai lulusan di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, para wisudawan wajib memiliki kemampuan adaptif dan fleksibilitas," kata Edy.
Ia menyebut, dalam berbagai situasi yang tidak menentu seperti saat ini, lulusan maupun mahasiswa harus mampu meningkatkan daya juang. Termasuk kemampuan literasi dan kreativitas, mengasah ketajaman berpikir, dan membangun komunikasi.
"Keterampilan abad ke-21 yang meliputi communication, collaboration, creativity, critical thinking akan sangat membantu untuk berkembang di masyarakat. Sehingga mampu untuk berkompetisi dalam persaingan global yang terus berjalan," ujar Edy.
Dalam proses wisuda ke-59, sambungnya, menandai lahirnya intelektual atau cendekiawan baru dari UWM. Para lulusan ini nantinya diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun bangsa dengan mengimplementasikan ilmunya untuk membantu masyarakat, menyelesaikan permasalahan, dan tantangan yang semakin kompleks.
Wisuda diikuti oleh 93 wisudawan/wisudawati. Rinciannya, 23 lulusan dari Prodi Manajemen, lima orang dari Prodi Akuntansi, 19 orang dari Prodi Ilmu Hukum, 15 orang dari Prodi Ilmu Administrasi Publik, enam orang dari Prodi Sosiologi, delapan orang dari Prodi Arsitektur, 10 orang dari Prodi Teknik Industri, dan tujuh orang dari Prodi Teknologi Pangan.