REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslihmengingatkan masyarakat untuk taat protokol kesehatan pencegahan COVID-19 meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah itu turun dari level 3 ke 2.
"Saat ini kita berada pada PPKM level 2, di mana kelonggaran-kelonggaran dalam beraktivitas mulai diperbolehkan, namun demikian protokol kesehatan harus terus kita terapkan," katanya dalam keterangan resmi Pemkab Bantul di Bantul, D.I. Yogyakarta, Rabu (20/10).
Menurut dia, dengan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan dalam setiap beraktivitas, maka penularan COVID-19 di masyarakat dapat semakin ditekan, dan tidak terjadi peningkatan kasus, karena pandemi masih belum berakhir. "Masyarakat agar tidak menyambut penurunan level PPKM ini dengan euforia yang berlebihan, namun tetap waspada karena COVID-19 masih ada," katanya.
Ia juga mengajak masyarakat bersama-sama memutus penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, kasus konfirmasi dalam sehari terakhir bertambah 15 orang, kasus konfirmasi sembuh delapan orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal nol orang atau tidak ada penambahan.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif hingga Rabu 56.886 orang, dengan angka kesembuhan 55.217 orang, kasus kematian 1.564 orang.
Jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per periode tersebut masih 105 orang. Mereka tersebar di 15 dari total 17 kecamatan se-Bantul, dengan terbanyak dari Sedayu 18 orang, Banguntapan 17 orang, sedangkan jumlah terendah dari Pundong dan Pleret, masing-masing satu orang.