Jumat 22 Oct 2021 23:06 WIB

Pemanfaatan Danais untuk Disabilitas Diminta Ditingkatkan

Seharusnya penyandang disabilitas terfasilitasi dengan baik dengan adanya danais.

Pemanfaatan Danais untuk Disabilitas Diminta Ditingkatkan (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemanfaatan Danais untuk Disabilitas Diminta Ditingkatkan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- DPRD DIY meminta agar pemanfaatan dana keistimewaan (danais) ditingkatkan untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas. Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, saat ini alokasi danais untuk penyandang disabilitas masih kecil.

"Adanya danasi di DIY harapan kami bisa meningkatkan secara signifikan berbagai program yang bertujuan untuk penghormatan, perlindungan maupun pemenuhan hak disabilitas," kata Huda dalam keterangan resminya, Jumat (22/10).

Huda menyebut, seharusnya penyandang disabilitas terfasilitasi dengan baik dengan adanya danais. Walaupun sudah ada danais yang dialokasikan untuk penyandang disabilitas, namun Huda meminta agar ditingkatkan.

"Mungkin saat ini sudah ada danais untuk itu (pemenuhan hak penyandang disabilitas), tetapi perlu ditingkatkan signifikan kuantitas dan kualitasnya," ujar Huda.

Pihaknya juga sedang membahas dua rancangan peraturan daerah (raperda) terkait disabilitas. Mulai dari raperda tentang pelaksanaan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, serta raperda tentang pendidikan khusus.

Pembahasan dan penetapan dua raperda ini ditargetkan dapat selesai sebelum akhir 2021. "Raperda pertama sebagai induknya dan raperda kedua sebagai salah satu turunannya," jelasnya.

Huda menjelaskan, berdasarkan evaluasi pada pelaksanaan perda terkait penyandang disabilitas yang lalu, belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Dalam ketentuan sudah dinilai baik, namun pelaksanaannya dinilai belum optimal.

Hal ini dikarenakan masih kurangnya sosialisasi, pemahaman dan penganggaran. "Fasilitasi sekolah inklusi, fasilitas penanganan disabilitas yang cukup berat seperti cerebral palsy, penjaminan pendidikan, kesehatan, pelatihan dan aksesibilitas di fasilitas publik belum optimal," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement