REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berharap rumusan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dicermati ulang. Hal ini diungkapkan mengingat lulusan SMK selalu mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia termasuk Jatim.
Menurut Khofifah, lulusan SMK di Jatim sebenarnya tidak menganggur seperti yang dinilai dalam TPT. "Namun mereka lebih memilih bekerja secara profesional personal dan mendapat income (penghasilan)," ucap Khofifah di SMK Negeri 1 Singosari, Kabupaten Malang.
Khofifah menilai, kondisi tersebut akan menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bersama bidang pendidikan. Sebab, lulusan SMK sebenarnya dipersiapkan untuk mengisi lapangan kerja. Namun definisi TPT mengasumsikan bekerja dalam sebuah institusi, maka data evaluas mendominasi angka pengangguran.
Selama ini, Khofifah mengatakan, status lulusan SMK yang memilih bekerja secara profesional-personal belum bisa dimasukkan kategori bekerja. Situasi ini yang menjadi penyebab lulusan SMK berada pada posisi tertinggi di TPT. Padahal cukup banyak pelajar SMK lebih memilih sebagai pekerja profesional- personal daripada bekerja di institusi atau Industri.
Mengenai hal tersebut, Khofifah mengaku, sudah berkomunikasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Khofifah juga berharap supaya ada proses kelanjutan di Kemendikbud terutama Dirjen Vokasi dan Direktur SMK. Langkah ini diharapkan bisa mencocokkan definisi TPT dalam format BPS.
"Dengan demikian, agar bisa mengakomodir bahwasannya alumni SMK yang memilih kerja profesional - personal dan mendapatkan income sehingga tidak masuk kategori TPT," jelas perempuan berjilbab ini.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah setempat pada Februari 2020 sebesar 3,69 persen. Artinya, terjadi penurunan 0,14 persen poin dibanding TPT Februari 2019 yang sebesar 3,83 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan, dilihat dari tingkat pendidikan, TPT di Jatim masih didominasi lulusan SMK. "Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, pada Februari 2020, TPT untuk SMK masih mendominasi di antara tingkat pendidikan yang lain, yaitu sebesar 8,04 persen. Dibanding Februari 2019, TPT lulusan SMK mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen," kata Dadang.