Rabu 27 Oct 2021 14:59 WIB

UMP Segera Laksanakan Perkuliahan Tatap Muka

Capaian vaksinasi di UMP untuk dosen dan karyawan sudah di atas 80 persen.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Foto: UMP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) segera melaksanakan perkuliahan tatap muka (PTM) secara bertahap. Hal itu seiring dengan telah diterimanya surat rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Surat rekomendasi penyelenggaraan PTM tersebut diserahkan oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono kepada Rektor UMP Dr Jebul Suroso saat pembukaan vaksinasi massal yang digelar Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus I UMP, Banyumas, Selasa (26/10).

Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan kegiatan vaksinasi tersebut juga merupakan salah satu upaya UMP untuk menyiapkan perkuliahan tatap muka. "Pak Wabup tadi sudah menyerahkan rekomendasi ke UMP untuk kami bisa melakukan perkuliahan tatap muka. Pertama, syaratnya nanti adalah capaian vaksin kami sudah 100 persen. Kami harus tanda tangani itu ke Kementerian Pendidikan," katanya.

Sementara capaian vaksinasi di UMP, kata dia, untuk dosen dan karyawan sudah di atas 80 persen dan diharapkan bisa mencapai 100 persen jika ada yang mengikuti vaksinasi yang digelar PD Muhammadiyah Banyumas pada Selasa (26/10).

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah siapkan ruang kelasnya dan diatur manajemen kelasnya termasuk pendaftaran yang akan mengikuti perkuliahan tatap muka.

"Jadi, belum 100 persen. Kami berharap akan lebih banyak nanti yang mengikuti PTM itu di tahun ajaran baru. Kalau ini, pasca-UTS (Ujian Tengah Semester) sudah mulai diberlakukan, kemudian lebih dari 20 persen, kemudian setelah semester genap harapannya sudah bisa 50 persen, kemudian lanjut 100 persen sambil lihat fluktuasi, mudah-mudahan tidak terjadi gelombang tiga (penularan COVID-19)," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan mengamati fluktuasi penularan Covid-19 pada Desember hingga Januari dan diharapkan pemerintah tidak membuat libur panjang pada akhir 2021 karena sangat riskan terhadap terjadinya penyebaran virus corona seperti tahun sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan jika Bupati Banyumas Achmad Husein saat mengikuti rapat secara daring dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengusulkan agar libur panjang akhir 2021 ditiadakan. "Dari pengalaman tahun lalu, liburan Natal dan tahun baru pasti menimbulkan klaster baru," katanya.

Terkait dengan rekomendasi penyelenggaraan perkuliahan tatap muka, dia mengingatkan UMP untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement