REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah melakukan pemetaan wilayah yang memiliki potensi bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Pelaksana Tugas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan pemetaan dilakukan terkait dengan wilayah yang memiliki potensi bencana, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
"Pemetaan sudah kami lakukan, ini berkaitan dengan peta rawan bencana seperti banjir, atau tanah longsor," kata dia, Rabu (27/10).
Dijelaskan, potensi bencana yang disebabkan faktor cuaca tersebut, di hampir seluruh wilayah Kabupaten Malang. Kabupaten Malang meliputi 33 kecamatan dan merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Timur.
Menurutnya, ada sejumlah wilayah yang menjadi perhatian khusus karena memiliki potensi bencana yang cukup tinggi. Wilayah-wilayah tersebut tersebar di bagian barat, timur, dan selatan Kabupaten Malang.
"Yang menjadi perhatian khusus, itu ada di wilayah barat, timur, dan selatan. Ada potensi bencana yang tinggi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan gerakan tanah," ujarnya.
Saat ini, BPBD Kabupaten Malang tengah melakukan pemantauan kondisi dan koordinasi dengan sejumlah wilayah terkait dengan antisipasi dan penanganan bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan peringatan dini.
"Sudah ada peringatan dini dari BNPB terkait potensi La Nina, dengan puncaknya diperkirakan pada Januari-Februari mendatang," tegas dia.
BPBD Kabupaten Malang memiliki personel kurang lebuh 50 orang yang tersebar di berbagai wilayah. Namun, jumlah tersebut belum termasuk adanya instrumen lain, seperti para relawan, termasuk TNI dan Polri.
"Jumlah personel kami kurang lebih 50 orang, itu keseluruhan. Tapi kita juga memiliki potensi dan instrumen lain seperti para relawan di daerah seperti PMI, Tagana, dan dibantu TNI Polri," katanya.