REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, pihaknya berencana menggelar kembali kegiatan Car Free Day (CFD) seiring melandainya kasus Covid-19, dan menurunnya level PPKM ke level 1. Eri mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mematangkan SOP teknis pelaksanaan di lapangan. Ia memastikan, ketika CFD digelar kembali, pihaknya bakal menerapkan protokol kesehatan ketat.
"CFD Insya Allah masih dihitung (teknisnya) bersama teman-teman, tapi dengan batasan-batasan, sehingga tidak dibuka los (bebas)" kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (27/10).
Eri menyatakan, secara teknis kegiatan CFD ini pelaksanaannya tentu disesuaikan dengan SOP protokol kesehatan. Seperti penyesuaian kapasitas pengunjung CFD, hingga penerapan scan barcode PeduliLindungi. Kemudian di setiap titik masuk bakal disiagakan petugas untuk memeriksa scan barcide PeduliLindungi saat masuk ke CFD.
Eri memastikan, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian agar ketika CFD kembali diadakan, tidak kemudian menimbulkan euforia masyarakat yang berlebihan. "Kita mulai menggerakkan menuju new normal tapi tidak euforia yang berlebihan," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Suharto Wardoyo mengungkapkan, bahwa untuk tahap awal, CFD bakal digelar mulai 7 November 2021 di kawasan Jalan Kembang Jepun. Sebelumnya kawasan tersebut juga sudah dilakukan asesmen oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
"Nanti kita akan mulai November 2021. Jadi sudah ada asemen dari Tim Satgas Covid-19 Surabaya untuk mengatur prokes di sana," kata Suharto.
Suharto menjelaskan, pemilihan kawasan Kembang Jepun sebagai lokasi CFD, tentunya sudah melalui beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah karena kawasan itu lebih mudah untuk dilakukan penyekatan dan pengawasan.
"Jadi tidak terlalu banyak jalannya, hanya ada dua. Sehingga kita siapkan aplikasi peduliLindungi, dan masyarakat yang masuk area itu sudah melaksanakan vaksin dua kali," ujarnya.
Ia memastikan pelaksanaan CFD ini akan dipantau secara ketat oleh petugas di lapangan. Baik dari jajaran BPB dan Linmas, Satpol PP, maupun petugas kecamatan dan kelurahan. Selain Jalan Kembang Jepun, Suharto mengaku sudah menyampaikan surat ke Tim Satgas Covid-19 untuk pengajuan beberapa lokasi lain. Namun begitu, ia mengharapkan, pembukaan kembali kegiatan CFD tidak menimbulkan euforia masyarakat yang berlebihan.
"Kita juga tunggu asesmen dulu apakah CFD juga bisa dilakukan di lokasi-lokasi yang lain," kata dia.