REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jawa Tengah memberikan bonus kepada atlet peraih medali perak dan perunggu pada Pekan Olahraga Nasional XX di Papua.
Penyerahan bonus puluhan juta rupiah dilakukan Ketua IMI Jateng Fritz Yohanes di Graha IMI Jateng, Komplek GOR Jatidiri, Kota Semarang, Rabu (27/10).
Pada PON XX Papua, Jateng meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dari total delapan nomor yang dipertandingkan pada cabang olahraga bermotor.
Medali perak untuk Jateng diraih Wahyu Nugroho pada nomor "road race" standar perorangan, sedangkan medali perunggu dipersembahkan pasangan pembalap M.Erfin Firmansyah dan Reza Hanum pada nomor "road race" modifikasi beregu.
Atas raihan medali tersebut, Ketua IMI Jateng Frits Yohanes memberikan bonus seniai Rp25 juta untuk Wahyu dan Rp10 juta untuk M.Erfin-Reza Hanum.
Bonus juga diberikan pada seluruh pembalap, meski gagal meraih medali, beserta tim mulai manajer, pelatih hingga makanik.
"Bonus ini sebagai apresiasi dan terima kasih saya terhadap perjuangan tim bermotor Jateng pada PON XX di Papua. Semoga bisa memacu semangat berlatih dan menghasilkan prestasi yang lebih maksimal di masa mendatang," kata Frits yang juga dikenal sebagai bos tim balap Putra Anugrah Racing Division (PARD) ini.
Lebih lanjut, ia meminta para pengurus IMI Jateng untuk mempersiapkan lebih baik lagi tim bermotor untuk even selanjutnya yakni PON XXI di Aceh-Sumut 2025.
"Hasil di PON XX Papua akan menjadi bahan evaluasi, kita harus meraih medali emas di PON 2025," ujarnya.
Dirinya juga berharap dukungan yang lebih dari KONI Jawa Tengah, terutama dari sisi anggaran agar bisa meraih prestasi yang lebih baik.
"Bermotor ini memang olahraga mahal, mulai dari motor untuk berlatih, kemarin kita sangat minim. Latihan juga kurang optimal, contohnya pembalap DKI Jakarta ada yang berlatih di Eropa yang menghabiskan anggaran Rp2,5 miliar hingga akhirnya dia juga dapat medali emas," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan saat ini ada sinyal positif dari dunia otomotif di Jawa Tengah karena setelah dua tahun tidak boleh dilaksanakan kegiatan otomotif, baik olahraga prestasi maupun hobi akibat pandemi COVID-19, saat ini kegiatan otomotif sudah bisa digelar.
Pengprov IMI Jateng siap untuk mengeluarkan rekomendasi kegiatan otomotif di wilayah setempah karena situasi pandemi sudah melandai serta angka COVID-19 telah menurun dilihat dari penurunan level PPKM di Jateng menjadi level 1.
Kendati demikian, lanjut dia, rekomendasi bisa dikeluarkan dengan beberapa syarat diantaranya kegiatan harus tanpa penonton, mendapat rekomendasi dari Satgas COVID-19 setempat, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
"Semoga kegiatan otomotif baik olahraga maupun hobi di Jateng kembali bergairah dan insan otomotif kembali bersemangat," ujar Fritz.