Kamis 28 Oct 2021 22:13 WIB

Wisatawan dan Pengelola Wisata di Sleman Waspadai Bencana

Arahan dan imbauan itu tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wisatawan dan Pengelola Wisata di Sleman Waspadai Bencana (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan dan Pengelola Wisata di Sleman Waspadai Bencana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Potensi bencana hidrometeorologi banjir, longsor, pohon tumbang dan angin kencang yang ditimbulkan cuaca ekstrim harus disikapi kesiapsiagaan. Terutama, pengelola destinasi-destinasi wisata dan desa-desa wisata di Sleman.

Terkait potensi bencana Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengeluarkan Surat Edaran (SE). Ini menindaklanjuti SE Pemkab Sleman 360/2824 tentang Peningkatan Respon Kebencanaan Sebagai Langkah Antisipatif Bencana Hidrometeorologis.

Isinya meminta semua pengelola destinasi dan desa wisata yang wilayahnya miliki potensi bencana meningkatkan kewaspadaanya sebagai usaha melindungi wisatawan. Mulai Oktober 2021-Maret 2020, terutama pada puncak musim hujan Januari 2022.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono meminta, agar pengelola destinasi dan desa wisata meningkatkan koordinasi dengan Posko Unit Op PB dan Tim SAR setempat. Termasuk, untuk pemantauan kemungkinan terjadinya bencana.

Ia meminta diantisipasi bagai mereka yang ada di daerah-daerah yang memiliki aktivitas di alur sungai yang berhulu Gunung Merapi. Kemudian, daerah-daerah lereng seperti Kapanewon Prambanan yang berpotensi bencana tanah longsor.

"Kami selalu berusaha mengingatkan teman-teman pengelola agar selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan wisatawan," kata Suparmono, Kamis (28/10).

Kepada wisatawan, Suparmono meminta untuk memperhatikan arahan atau imbauan dari pengelola tempat wisata. Ia mengingatkan, arahan dan imbauan itu tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan itu sendiri.

Bukan cuma soal potensi bencana alam, tapi arahan yang terkait bencana pandemi harus dipatuhi. Lalu, sebelum wisata untuk memastikan sudah memiliki aplikasi Peduli Lindungi atau Visiting jogja agar perjalanan lebih nyaman dan aman.

"Berwisata aman dan sehat dengan melindungi diri kita, keluarga dan lingkungan kita," ujar Suparmono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement