REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim bersinergi dengan Pemkab Ngawi meluncurkan program elektrifikasi untuk pertanian atau Electricity For Agriculture (ELfarm) PLN UP3 Madiun di Desa Jeblogan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jatim.
Senior Manager Niaga PLN UID Jawa Timur, Fintje Lumembang, mengatakan peluncuran program ini sebagai upaya ekstensifikasi elektrifikasi di sektor pertanian dan penguatan ketahanan pangan.
"Elfarm ini merupakan implementasi program pemasaran PLN UP3 Madiun baik penyambungan sementara, perubahan daya, maupun pasang baru prabayar atau pascabayar sebagai upaya mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan," katanya, Kamis (28/10).
Selain itu, kata dia, program ini untuk mendukung pelaku usaha agrikultur dalam pemenuhan energi guna menurunkan biaya operasional serta meningkatkan manfaat usaha.
Manager PLN UP3 Madiun, Moch Rochim mengatakan, program ini merupakan salah satu langkah PLN mendukung program ketahanan pangan masyarakat, khususnya mendorong tumbuhnya ekonomi nasional.
Ia menjelaskan, pada peresmian ini secara kolektif sudah terdapat 131 pelanggan dengan total daya 827.600 VA yang akan dilakukan pengoperasian.
Dan hingga Oktober 2021 telah tersambung daya total sebesar 22.307.850 VA dengan total pelanggan sejumlah 4.422 yang sudah memanfaatkan program Elfarm di Kabupaten Ngawi. "Elektrifikasi di sektor pertanian ini terbukti menambah keuntungan berkali lipat, di Jawa Timur kami sedang gencarkan, seperti buah naga, bawang, tambak, pengairan di persawahan, dan lainnya. Kami meyakini sektor pertanian ini akan terus tumbuh untuk menguatkan perekonomian bangsa tentunya," katanya.
Sementara itu, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono berharap, sinergiPemkab Ngawi dengan PLN akan terus berlanjut. "Saya juga berharap para petani dapat memanfaatkan fasilitas listrik untuk pertanian dengan sebaik-baiknya agar produktivitas padi lebih tinggi dan maksimal," katanya.