Jumat 29 Oct 2021 22:55 WIB

Dinas Pendidikan-OPOP Jatim Bekali Santri Keahlian Tertentu

Santri di Jatim memiliki keterampilan sehingga punya bekal menjalani kehidupan.

Dinas Pendidikan-OPOP Jatim Bekali Santri Keahlian Tertentu (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Dinas Pendidikan-OPOP Jatim Bekali Santri Keahlian Tertentu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan pelaksana program "One Pesantren One Product" (OPOP) setempat membekali santri dan memberikan bimbingan teknis yang memiliki kompetensi keahlian di bidang tertentu.

"Semisal, SMK bidang tata boga memberikan teknis membuat roti, minuman dan sebagainya kepada santri," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dihubungi di Surabaya, Jumat (29/10).

Bimbingan teknis tersebut dikemas pada kegiatan "Pendidikan Peduli Masyarakat Melalui Program Bakti SMK Tahun 2021" yang digelar mulai 29-31 Oktober 2021.Selain itu, kata dia, terdapat SMK yang memberikan pelatihan kelistrikan, keterampilan servis AC dan kompetensi lainnya.

"Di samping di bidang keagamaan santri juga memiliki keterampilan tertentu sehingga bisa menghidupi diri sendiri dan masa depannya," ucap dia.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu mengemukakan pada tiga hari pelaksanaan program tersebut, siswa menjadi pelatih para santri dari pondok pesantren yang berada di masing-masing terdekat di SMK.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Jatim Kurniawan Hary Putranto menjelaskan pada program tersebut melibatkan 90 santri dari 10 pesantren yang ada di wilayah setempat. "Setiap pesantren yang ada di sekitar SMK mengirimkan 10 santri untuk dilatih. Mereka akan memperoleh sertifikat usai pelatihan," katanya.

Sembilan SMK yang melakukan pelatihan adalah SMKN 1 Sidoarjo, SMKN 5 Jember, SMKN 1 Sampang, SMKN 2 Bangkalan, SMKN 3 Pamekasan, SMKN 1 Kalianget Sumenep, SMKN 1 Bangil Pasuruan, SMKN 1 Grati Pasuruan dan SMKN 1 Boyolangu Tulungagung.

Sekretaris OPOP Jatim M. Ghofirin mengapresiasi kegiatan tersebut dan diharapkan santri di Jatim memiliki keterampilan sehingga punya bekal menjalani kehidupan selanjutnya. Dari program OPOP, kata dia, ditargetkan ada sebanyak 1.000 santri yang berdaya, santri yang memiliki unit usaha didukung alumni memiliki strategis pengembangan usaha.

"Dengan program ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Santri bisa menjadi santripreneur dan socialpreneur. Mentornya SMK dan talentanya adalah santri. Maka akan dipilih pesantren yang passion-nya seperti itu. Hasilnya semoga optimal," tuturnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement