REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menambah Griya Werdha untuk menampung para lansia yang jumlahnya meningkat setiap tahun. Penambahan Griya Werdha penting sebagai wujud perhatian pemkot kepada warga lanjut usia (lansia).
"Apalagi jumlah lansia di Surabaya setiap tahun terus bertambah," ujar Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Sabtu
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, persentase jumlah lansia di Surabaya terus bertambah. Pada 2018, jumlah lansia 8,53 persen dan 2019 naik menjadi 8,84 persen.
Jumlah itu terus bertambah pada 2020 sebanyak 9,19 persen dari total jumlah penduduk Surabaya atau sekitar 253.751 lansia. "Jelas satu Griya Werdha yang dimiliki Surabaya saat ini tidak mampu menampung lansia yang ingin tinggal di Griya Werdha. Apalagi jumlahnya sangat terbatas, maksimal hanya menampung 160 orang," ujarnya.
Untuk mewujudkan Griya Werdha ini, kata dia, Pemkot Surabaya tidak perlu harus membangun gedung baru, tetapi bisa memanfaatkan aset yang sudah ada sehingga tinggal menambahi fasilitas yang dibutuhkan bagi para lansia. "Ada beberapa aset pemkot yang bisa digunakan untuk Griya Werdha. Contohnya bekas kantor Dinas Tenaga Kerja yang berada di Jemursari. Menurut saya, tempatnya cukup representatif. Tinggal menambahi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan," kata dia.
Khusnul menambahkan setiap orang yang memiliki umur panjang pasti akan memasuki fase lansia. Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya berkewajiban memikirkan masyarakat dari golongan ini agar tercipta Surabaya yang ramah lansia.
"Selama ini fasilitas untuk lansia di Surabaya sudah sangat baik. Bahkan di Surabaya juga ada Taman Lansia, yang terletak di kawasan Jalan Kalimantan, Gubeng. Setiap waktu taman ini diminati pengunjung terutama warga yang sudah lanjut usia. Langkah-langkah ini adalah upaya untuk menciptakan Surabaya ramah lansia," katanya.