Senin 01 Nov 2021 12:49 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi Selatan Jawa

Gelombang hingga 4 meter berpeluang terjadi di selatan Cilacap, Kebumen dan Purworejo

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melihat prakiraan arah dan kecepatan angin di Stasiun BMKG Malang, Jawa Timur, Kamis (7/10/2021). BMKG meminta masyarakat mewaspadai masa peralihan musim kemarau ke musim hujan (pancaroba) yang berpotensi menimbulkan angin kencang berkisar 8 sampai 20 knot serta gelombang tinggi setinggi 1,5 meter hingga 4 meter yang terjadi di perairan utara Sabang, samudera Hindia sebelah selatan Banten hingga NTT dalam tiga hari terakhir. A
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melihat prakiraan arah dan kecepatan angin di Stasiun BMKG Malang, Jawa Timur, Kamis (7/10/2021). BMKG meminta masyarakat mewaspadai masa peralihan musim kemarau ke musim hujan (pancaroba) yang berpotensi menimbulkan angin kencang berkisar 8 sampai 20 knot serta gelombang tinggi setinggi 1,5 meter hingga 4 meter yang terjadi di perairan utara Sabang, samudera Hindia sebelah selatan Banten hingga NTT dalam tiga hari terakhir. A

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Berbagai aktivitas yang berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta diimbau mewaspadai dampak gelombang tinggi, yang berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan.

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap telah merilis peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, berlaku mulai Senin (1/11) hingga Rabu (3/11) lusa.

Baca Juga

Menurut Prakirawan BMKG Cilacap, Deas Achmad Rivai, terdapat pola tekanan rendah 1008 hPa yangvterpantau di Samudra Pasifik utara Papua. Sementara pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan pola angin dominan bergerak dari arah Timur  menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Papua Barat hingga Papua serta di Laut Arafuru," ungkapnya.

Terkait hal itu, tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Samudera Hindia Selatan Yogyakarta.

Untuk itu, BMKG mengingatkan agar diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan aktivitas pelayaran di wilayah perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Terutama untuk perahu nelayan saat  kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).

Selain itu juga Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter) dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir selatan, di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement