REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI Daop 6 Yogyakarta menyiagakan jajaran di seluruh perlintasan mengantisipasi risiko gangguan operasional terhadap perjalanan kereta api. Hal ini dalam rangka kesiapsiagaan masuknya musim hujan, terutama di Yogyakarta.
Manajer Humas KAI Daop 6, Supriyanto mengatakan, Daop 6 intensif pemantauan di seluruh lintas kewenangan. Termasuk, memperbaiki jalur perlintasan sebidang dan menyiagakan alat material untuk siaga (amus) yaitu di Patukan dan Purwosari.
Amus merupakan alat bantu darurat dari peralatan kerja dan material antara lain bantalan rel dan batu ballast untuk tindakan cepat saat terjadi gangguan. Secara operasional, semua kondisi di lintas terpantau melalui pusat kendali operasi.
Hal ini menjadi salah satu alat pantau yang efektif ketika terjadi gangguan operasional kereta, termasuk ketika musim hujan datang. Karenanya, kondisi lintas diawasi petugas-petugas yang sudah ditempatkan di setiap wilayah.
"Ini sangat penting untuk terus memberikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna kereta api," kata Supriyanto.
Ia mengimbau masyarakat hati-hati, saat hujan jadi licin dan wajib mendului KA. Di wilayah Daop 6, ada 322 perlintasan sebidang, terdiri dari 127 perlintasan resmi dijaga, 178 perlintasan resmi tidak dijaga, dan 17 perlintasan tidak resmi.
Demi keselamatan operasional kereta api, tahun ini KAI Daop 6 sudah menutup 15 perlintasan tidak terjaga. Bagaimanapun, Supriyanto menekankan, keselamatan di perlintasan sebidang suka tidak suka memang jadi tanggung jawab kita bersama.
Baik KAI sebagai operator, pemerintah dan masyarakat sesuai UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Berhenti sejenak saat akan melewati perlintasan kereta api, tengok kiri kanan untuk memastikan tidak ada kereta yang akan melintas.
Guna mendukung keselamatan bersama, Daop 6 Yogyakarta tidak henti-henti memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan perlintasan sebidang. Salah satunya menggandeng pecinta KA dan pemda-pemda lewat Dinas Perhubungan.
Termasuk, lanjut Supriyanto, seperti yang sudah dilaksanakan di perlintasan Solo Balapan dan Yogyakarta. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang.
Supriyanto berharap, angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan. Sebab, dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh pemangku kebijakan, diharap keselamatan perlintasan sebidang dapat terwujud.
"Sehingga, perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan selamat sampai tujuan," ujarnya.