Senin 08 Nov 2021 11:16 WIB

PMI DIY Lokakarya Peningkatkan Kesadaran Prokes Anak

Sebanyak 2.000 anak-anak nantinya akan mendapat edukasi dari KOICA for Kids.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Relawan PMI ilustrasi
Foto: pmi.or.id
Relawan PMI ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PMI DIY melakukan uji coba materi edukit untuk bahan ajar kepada anak-anak. Bersama Korean International Cooperation Agency (KOICA), PMI DIY membuat edukasi kepada anak-anak usia SD metode daring dan luring secara interaktif.

Lokakarya telah dilaksanakan pada September 2021 menghasilkan draf konsep, media, dan metode. Yang telah dikembangkan vendor untuk mendesain dan membuat video edukasi jarak jauh kepada anak-anak usia sekolah pada masa pandemi ini.

Hal ini dilakukan dengan menyasar anak-anak usia sekolah yang akan dilaksanakan di daerah program. Direncanakan dilakukan secara daring dan luring berdasarkan kriteria zona wilayah penyebaran Covid-19 dari masing-masing wilayah program.

Lokakarya ini akan dilakukan melalui serangkaian kegiatan dengan metode jarak jauh kombinasikan pertemuan untuk membahas strategi edukasi. Fokus pelaksanaan KOICA for Kids dilakukan di DI Yogyakarta, Bali, Kaltim, Sulsel, dan Sumbar.

Kepala Markas PMI Pusat, Abdul Azis mengatakan, berbagai usaha telah dilakukan PMI untuk mendukung pemerintah Indonesia. Sehingga, masyarakat dari lansia sampai anak-anak bisa memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan.

"Penting sekali untuk mendukung upaya-upaya mengedukasi seluruh anak Indonesia dan mengedukasi anak-anak perlu menggunakan metode berbeda, harus menarik dan interaktif. Hari ini kita harus matangkan metode itu," kata Azis, Ahad (7/11).

Sebanyak 2.000 anak-anak nantinya akan mendapat edukasi dari KOICA for Kids. Sekitar 1.000 anak dengan metode daring dan 1.000 anak dengan metode luring. Azis menekankan, ini merupakan kewajiban bersama agar anak-anak memahami.

"Kita harus bergerak bersama supaya anak-anak bisa memahami dan mengetahui yang harus mereka lakukan ketika dihadapkan saat bencana, temannya terluka, ataupun kondisi kedaruratan lainnya," ujar Azis melalui rilis yang diterima Republika. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement