REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyalurkan bantuan sosial (bansos) dari dana keistimewaan (danais) kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19. Bansos yang disalurkan guna mendongkrak perekonomian di DIY yang sempat turun di kuartal ketiga.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pertumbuhan ekonomi di DIY sempat naik di kuartal pertama dan kedua. Kenaikan ini karena disokong oleh APBD dan investasi.
Namun, pada kuartal ketiga terjadi penurunan dikarenakan proyek investasi sudah selesai dilakukan dan APBD juga telah dibelanjakan. Untuk meningkatkan perekonomian di kuartal keempat, Sultan menyebut, harus ada campur tangan dari pemerintah, salah satunya melalui bansos.
"Saya berharap bantuan sosial yang kami berikan tidak hanya bermanfaat bagi warga masyarakat juga tapi kalau itu dibelanjakan akan memperbanyak perputaran ekonomi di daerah untuk mendukung pertumbuhan daerah," kata Sultan, Senin (8/11).
Saat ini, DIY sudah mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan, bahkan dari luar daerah. Dengan begitu, kata Sultan, hal ini harus dimanfaatkan sebagai peluang oleh masyarakat untuk mendorong perekonomian.
"Pengunjung harus dibuat tertarik untuk membelanjakan uangnya di DIY, sehingga mampu memicu pertumbuhan ekonomi," ujar Sultan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana mengatakan, bansos yang disalurkan melalui empat OPD. Melalui Dinas Pariwisata DIY, diberikan bansos kepada 169 kelompok sadar wisata (pokdarwis) dengan total anggaran Rp 4,85 miliar.
Melalui Dinkop UMKM DIY disalurkan dana sebesar Rp 6,87 miliar kepada sentra dan asosiasi sebanyak 333 kelompok dan 5.725 UMKM yang masing-masing mendapatkan Rp 1,2 juta.
Selain itu, melalui Dinas Sosial (Dinsos) DIY diberikan bantuan ke anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Bantuan diberikan sebesar Rp 2,6 miliar kepada 1.784 anak yang masing-masing menerima Rp 1,5 juta. "Dinsos DIY juga memberikan bantuan bantuan usaha ekonomi produktif kepada 10 kelompok yang masing-masing mendapatkan Rp 32 juta," kata Tri.