REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY berpartisipasi dalam Dubai World Expo 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Dalam kegiatan ini, DIY perkenalkan potensi lokal pada dunia dengan menghadirkan berbagai pariwisata dan budaya yang masih terus dilestarikan.
Dinas Pariwisata DIY menawarkan beberapa hal dalam gelaran tersebut. Mulai dari wellness tourism, quality tourism dan Yogyakarta cultural experiences. Kabid Bidang Promosi dan Pemasaran, Dinas Pariwisata DIY, Marlina Hidayati mengatakan, penawaran tersebut dilatarbelakangi karena potensi pariwisata DIY yang memenuhi attraction, amenities dan accessibilities (3A).
"Semuanya kami tawarkan dengan dengan fasilitas yang pre dan premium," kata Marlina dalam press conference yang digelar secara daring, Selasa (9/11).
Marlina menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 saat ini ada pergeseran tren aktivitas wisata yakni single tourism dan quality tourism. Dengan begitu, perlu adanya upaya untuk mendongkrak length of stay (lama tinggal) guna memperoleh lebih banyak spending money (belanja) wisatawan.
Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian DIY. Melalui Dubai World Expo ini, diharapkan juga dapat mendatangkan investasi dari UEA dan memperkenalkan DIY sebagai destinasi wisata yang menarik.
"Termasuk juga membuka pasar luar negeri untuk produk unggulan Yogyakarta, serta memperkenalkan warisan kerajaan dan budaya yang masih lestari," ujar Marlina.
Dalam pergelaran tersebut, DIY mengusung tema 'The Great Heritage for Great Opportunity'. Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Agus Priono mengatakan, melalui tema tersebut menggambarkan bahwa titik fokus DIY dalam mengembangkan sektor ekonomi dan budayanya yakni nilai-nilai lokal, potensi lokal dan industri 4.0.
Tujuan utama keikutsertaan DIY, katanya, guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat UEA terkait potensi DIY. Selain itu, lewat Dubai World Expo ini juga diharapkan dapat meningkatkan jaringan DIY dengan negara lain dan meningkatkan investasi dalam hal perdagangan, serta kunjungan masyarakat UEA ke Indonesia.
"Dubai ini kota ekonomi di UEA yang berpenduduk sekitar tiga juta, hanya 25 persen saja yang asli UEA. Disini ekonominya tinggi karena Dubai jadi hub untuk Uni-Eropa," kata Agus.