REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan langkah penanganan kerusakan infrastruktur dan sarana fisik karena dampak banjir usai hujan deras yang mengguyur daerah ini dalam beberapa hari terakhir.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai meninjau beberapa lokasi terdampak banjir di Bantul, Sabtu (13/11), mengatakan, setelah turun hujan yang cukup deras beberapa hari terakhir ini, pihaknya menerima laporan dari masyarakat adanya kerusakan-kerusakan infrastruktur.
"Termasuk di antaranya longsor dan banjir di beberapa tempat yang menghancurkan sarana prasarana fisik yang kita miliki, dari beberapa yang kita tinjau tadi sudah kita siapkan langkah-langkah penanganan yang cepat," katanya.
Sejumlah lokasi terdampak banjir yang ditinjau Bupati bersama jajaran Pemkab yaitu embung di Imogiri, kemudian daerah terdampak banjir dan longsor di Desa Jagalan dan Singosaren, Banguntapan, dan terakhir tinjauan jembatan ambrol di Rotokenongo, Kecamatan Kasihan.
"Dalam waktu dekat ini InsyaAllah baik penanganan yang permanen maupun yang sementara itu kita lakukan, yang sementara contohnya di sini (jembatan ambrol) akan kita pasang bailey (rangka baja ringan), yang penting arus lalu lintas di sini lancar dulu," katanya.
Bupati mengatakan, kemudian pada tahun 2022, pemkab baru akan membangun jembatan secara permanen, karena memang proses penganggaran harus melalui tahapan-tahapan dan menyesuaikan dengan keuangan daerah.
Bupati juga mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih akan turun dalam beberapa waktu akan datang, sehingga masyarakat harus mewaspadai dampak kejadian seperti banjir dan longsor.
"Utamanya masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor di bantaran sungai, dekat selokan-selokan besar dan saluran irigasi yang rawan longsor untuk terus mewaspadai dan menghitung kemungkinan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi," katanya.