REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bukalapak menyelenggarakan Roadshow Klinik UMKM bertajuk "Berdayakan UMKM, Lahirkan Pahlawan Digital Baru" di Gedung Solo Techno Park (STP), Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/11). Melalui program tersebut, Kemenkop dan Bukalapak menyasar UMKM di kota kedua (second city) untuk bergabung ke ekosistem digital.
Peluncuran Roadshow Klinik UMKM tersebut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dalam sambutannya, Teten Masduki mengatakan, Kemenkop berupaya mendorong para UMKM untuk go digital.
Selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan UMKM yang on boarding di plaftorm digital mencapai 105 persen. Padahal, selama 10 tahun usia e-commerce hanya delapan juta UMKM yang terhubung platfrom digital. Saat ini sudah 16 juta UMKM terhubung platform digital.
"Saya kira akan terus meningkat. Target kami 2024 ada 30 juta UMKM. Kami menyasar yang mikro-mikro. Kami senang bersama Bukalapak menyasar UMKM di second city. Yang mau kita sasar yang mikro-mikro. Ini tahun kedua," jelas Teten.
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 kekuatan ekonomi Indonesia terletak di dalam negeri yakni belanja rumah tangga yang mencapai 52 persen, sisanya investasi sekitar 40 persen, dan belanja pemerintah sekitar 18 persen.
Namun, ketika pandemi melanda, banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan sehingga daya beli masyarakat turun. Dampaknya banyak UMKM yang mengalami penurunan omzet kemudian mempunyai masalah pembiayaan, seperti tidak sanggup bayar cicilan, bunga, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, pemerintah melakukan dua hal sekaligus, baik dari susi supply maupun demand. Dari sisi supply, pemerintah mendorong program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, dan penyediaan modal kerja yang murah.
"KUR (Kredit Usaha Rakyat) tahun lalu sampai bisa nol persen, tahun ini tiga persen. Koperasi juga begitu, kami suntik kapitalnya supaya tidak ada koperasi yang gulung tikar. Termasuk hibah modal kerja untuk usaha mikro yang memang betul-betul tidak bisa berusaha dan belum bankable," ujarnya.
Sedangkan dari sisi demand, pemerintah mempercepat akselerasi belanja pemerintah. Presiden Joko Widodo sudah memutuskan di Undang-Undang Cipta Kerja, sebanyak 40 persen belanja kementerian lembaga harus menyerap produk kpperasi dan UMKM.
Total nilainya mencapai Rp 446 triliun tahun ini dan sekarang sudah 70 persen penyerapannya. Ke depan, nominal tersebut akan ditingkatkan lagi.
"Mudah-mudahan pandemi covid sekarang lebih baik. Indonesia termasuk lima tertinggi di dunia yang vaksinasinya paling tinggi. Kami optimistis kegiatan usaha kami longgarkan sehingga akan memperkuat perekonomian untuk UMKM," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pada Oktober lalu selama sebulan penuh Pemkot Solo bersama Kadin Solo menyelenggarakan Solo Great Sale (SGS) 2021. Dari target transaksi Rp 800 miliar, ternyata realisasinya melebihi target yakni mencapai Rp 1,1 triliun.
"Artinya ini daya beli masyarakat sebenarnya tidak jelek-jelek amat di tengah pandemi. Dan ini juga karena great sale-nya melibatkan banyak UMKM. Jadi ini sangat membantu sekali untuk mengakselerasi UMKM untuk on boarding," kata Gibran.
Di sisi lain, Gibran menargetkan pengembangan STP ke depannya menjadi tempat berkumpulnya para unicorn, para CEO, dan para pengusaha. "Harapannya ke depan ini menjadi tempat berkumpulnya orang-orang kreatif dan produktif dan bisa membuat UMKM kita naik kelas," jelas dia.