Senin 15 Nov 2021 12:48 WIB

Jatim Kembali Juarai Olimpiade Sains Nasional

Pada KSN 2021, Jatim memboyong 83 medali.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Medali Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Foto: blogibnuseru.blogspot.com
Medali Olimpiade Sains Nasional (OSN).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Tim Kompetisi Sains Nasional (KSN) Jawa Timur kembali menjadi juara umum untuk kali kedua pada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan dalam meraih predikat tersebut.

Event ini digelar Pusat Prestasi Nasional (PPN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai 2002. Sejak event dicetuskan, Jatim baru dua kali meraih juara umum. Yakni pada 2020 dan 2021.

Khofifah berharap prestasi tersebut dapat terus dipertahankan. "Semua ini tidak bisa diraih tanpa sinergi antara pemerintah, para guru, orang tua, dan anak didik," kata Khofifah tertulis, Senin (15/11).

Pada KSN 2021, Jatim memboyong 83 medali. Rinciannya emas 29 medali, perak 29 medali dan perunggu 25 medali. Perolehan ini mengungguli DKI Jakarta yang berada di peringkat dua dengan raihan emas 21 medali, perak 28 medali, dan perunggu 25 medali.

Jawa Barat di peringkat selanjutnya dengan perolehan emas 11 medali, perak 15 medali, dan perunggu 26 medali. Ia mengatakan, prestasi ini merupakan kado peringatan Hari Guru yang jatuh pada 25 November mendatang.

Peran guru dalam memajukan dunia pendidikan sangat besar meskipun pandemi Covid-19 membawa pengaruh besar pada kegiatan belajar mengajar. "Namun, semangat para guru yang luar biasa mempu menghantarkan anak didiknya meraih prestasi yang luar biasa," ujarnya.

Ditegaskan, kemajuan dunia pendidikan juga termasuk dalam program besar yang diusungnya, yakni Jatim Cerdas. Khofifah mengaku dirinya memiliki komitmen besar dalam mengembangkan dunia pendidikan dan prestasinya di Jatim. Kemajuan itu sudah terwujud dengan berbagai pencapaian yang positif.

Salah satunya, Jatim juga meraih predikat lulusan SMA, SMK, dan sederajat terbanyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Khofifah mengatakan, penguatan dunia pendidikan harus dilaksanakan bersama. Tidak bisa mengedepankan ego sektoral.

Sinergi antara pemerintah, para guru, orang tua, dan anak didik sangat dibutuhkan. Pemerintah provinsi juga memiliki program pengembangan kompetensi bagi para guru di Jatim. Khofifah berharap para guru bisa memanfaatkan program tersebut.

"Peran orang tua juga sangat penting. Sebab, interaksi anak didik dengan guru terbatas oleh waktu. Orang tua memiliki durasi interaksi dan sosialisasi dengan anak didik cukup panjang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement