Senin 15 Nov 2021 15:56 WIB

Oktober 2021, Ekspor Jatim Turun 5,42 Persen

Terjadi penurunan kinerja ekspor pada sektor migas dan non migas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Operator alat berat memindahkan kontainer dari truk trailer ke kereta api logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021). Terminal Peti kemas Surabaya (TPS) telah mengaktifkan kembali jalur angkutan logistik menggunakan kereta api tersebut untuk memperlancar arus barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Operator alat berat memindahkan kontainer dari truk trailer ke kereta api logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/9/2021). Terminal Peti kemas Surabaya (TPS) telah mengaktifkan kembali jalur angkutan logistik menggunakan kereta api tersebut untuk memperlancar arus barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat terjadinya penurunan ekspor pada Oktober 2021. Penurunan mencapai 5,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,99 miliar dolar AS menjadi 1,88 miliar dolar AS. Meskipun, jika dibandingkan Oktober 2020, nilai ekspor Jatim masih mengalami peningkatan sebesar 18,46 persen.

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menyatakan, penurunan disebabkan terjadinya penurunan kinerja ekspor pada sektor migas dan non migas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan sebesar 5,27 persen, yaitu dari 1,89 miliar dolar AS menjadi 1,79 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 95,28 persen dari total ekspor bulan ini. Dibandingkan Oktober 2020, nilai ekspor sektor nonmigas masih mengalami peningkatan sebesar 16,99 persen," ujar Dadang, Senin (15/11).

Sedangkan nilai ekspor sektor migas, kata Dadang, pada Oktober 2021 juga mengalami penurunan sebesar 8,39 persen jika dibandingkan dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 96,69 juta dolar AS menjadi 88,57 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 4,72 persen dari total ekspor Jatim pada Oktober 2021.

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, pada Oktober 2021, golongan barang Lemak dan Minyak hewan/nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim dengan nilai transaksi sebesar 183,98 juta dolar AS. Nilai tersebut turun sebesar 17,75 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 223,67 juta dolar AS.

"Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 10,28 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai 76,88 juta dolar AS," ujar Dadang.

Di tengah penurunan ekspor, impor Jatim pada Oktober 2021 justru mengalami peningkatan sebesar 17,34 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 2,15 miliar dolar AS menjadi 2,52 miliar dolar AS. Peningkatan nilai impor disebabkan kinerja impor sektor migas dan nonmigas Jatim yang sama-sama mengalami peningkatan.

Impor migas Jatim pada Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 47,56 persen, yakni dari 386,12 juta dolar AS menjadi 569,76 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 22,63 persen dari total impor Jatim pada Oktober 2021. Nilai impor migas ini mengalami peningkatan sebesar 130,93 persen bila dibandingkan dengan Oktober 2020.

Adapun nilai impor nonmigas Jatim pada Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 10,71 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni dari 1,76 miliar dolar AS menjadi 1,95 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 77,37 persen total impor Jatim pada Oktober 2021.

Dibandingkan Oktober 2020, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 62,88 persen. Pada Oktober 2021, golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) merupakan komoditas utama impor Jatim, dengan nilai transaksi sebesar 205,10 juta dolar AS.

Naik sebesar 14,06 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 179,82 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,53 persen dari total impor nonmigas Jatim bulan ini, dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 85,72 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement