REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak lalai terhadap tugas pokok mereka, yaitu melayani. Melayani sesuai dengan tugas dan jabatan yang diamanahkan, serta sesuai dengan institusi masing-masing.
"Baik di lingkungan pemerintah pusat, pemprov, maupun pemkab/pemkot, semua ASN tugasnya melayani masyarakat, bukan dilayani. Pola-pola kerja seperti ingin dilayani, dihormati, dapat fasilitas lebih adalah cara lama yang harus ditinggalkan," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (17/11).
ASN di era Society 5.0, kata Khofifah, juga harus terpacu untuk terus berupaya menciptakan sesuatu yang baru dan menghadirkan layanan-layanan inovatif, kreatif, serta solutif. ASN menurutnya harus berorientasi pada bagaimana caranya agar pelayanan dan kinerja bisa lebih cepat, lebih baik, lebih efisien, efektif, akuntabel, dan lebih responsif.
Khofifah mengatakan, dengan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, maka diharapkan dapat memberikan percepatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Jatim. Menurutnya, hal tersebut sangat sesuai dengan apa yang tertuang dalam program Nawa Bhakti Satya, yakni untuk memuliakan masyarakat Jatim.
“Saya ulangi, memuliakan masyarakat Jatim. Kita menyebut bahwa sembilan program dalam Nawa Bhakti Satya yang kita ingin baktikan untuk memuliakan masyarakat Jatim. Untuk itu lakukan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan ASN harus dapat memegang teguh nilai-nilai dasar yang sama, memiliki jiwa melayani dan membantu masyarakat. Ia juga meminta otoritas atau sumber daya yang diberikan negara pada ASN agar digunakan secara akuntabel dengan loyalitas tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara.
“Selain itu pula diharapkan ASN dapat terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, serta adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Apalagi saat ini perkembangan dunia yang penuh dengan disrupsi dan perkembangan teknologi yang pesat,” kata dia.
Tidak hanya itu, Khofifah juga meminta para ASN melakukan transformasi digital dan inovasi-inovasi yang berbasis digital. Menurutnya, transformasi digital adalah sebuah keniscayaan, sehingga pelayanan publik bagi masyarakat saat ini dituntut untuk bertransformasi ke sistem digital yang tentunya lebih cepat, lebih murah, dan lebih luas.