Kamis 18 Nov 2021 15:11 WIB

Berkas Perkara Kecelakaan Vanessa Angel Diklaim Tuntas

Penyidik masih menunggu data blackbox yang ada dalam mobil Pajero milik Vanessa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang ditumpangi artis Vanessa Angel dan keluarganya usai mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021). Kecelakaan tersebut menewaskan Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah, sementara tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang ditumpangi artis Vanessa Angel dan keluarganya usai mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021). Kecelakaan tersebut menewaskan Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah, sementara tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Penyidik Polres Jombang telah menuntaskan penyusunan berkas perkara kasus kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suami Febri Andriansyah alias Bibi. Namun, polisi masih menunggu data tambahan yang ada dalam black box mobil sport Pajero yang ditumpangi Vanessa.

Black box tersebut telah dikirim ke Jepang. Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, pihaknya memang telah menuntaskan pemberkasan kasus kecelakaan maut artis Vanessa Angel. Penyidik, telah melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang dalam kasus yang menewaskan pasangan suami istri tersebut.

Baca Juga

"Pembekasan sudah tuntas, penyidik telah memeriksa saksi 10 orang," kata dia, Kamis (18/11).

Nurhidayat menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi terkait dengan langkah formil maupun materiil dengan Kejaksaan untuk melengkapi berkas perkara. Ia menyebut, saat ini penyidik tinggal menunggu data tambahan yang berasal dari black box. Dimana, alat yang mirip dengan black box pesawat itu, kini masih ditelaah di Jepang.

"Kata mereka butuh waktu satu pekan. Nanti data dari black box tersebut akan diterjemahkan dalam keterangan ahli," ujarnya.

Nurhidayat mengaku terbebani dengan batas waktu masa penahanan tersangka. Jika waktunya (black box) dirasa tidak mencukupi, maka pihaknya tetap akan mengirimkan berkas perkara dengan tersangka Tubagus Muhammad Joddy tersebut ke kejaksaan.

"Mereka (ATPM mobil Pajero) menjanjikan satu pekan. Tapi kita kan terbebani dengan masa tahanan yang berbatas waktu. Kalau terlalu lama, akan tetap kita kirimkan berkasnya. Itu (keterangan black box) hanya untuk melengkapi saja," kata dia.

Sebelumnya, Tubagus Mohammad Joddy ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tunggal tersebut. Sang sopir juga telah ditahan di Mapolres Jombang, Jawa Timur.

Dalam kasus itu, Tubagus M Joddy dijerat pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp12  juta, dan atau Pasal 311 Ayat 5 UU RI Nomor 22 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 24 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement