Kamis 18 Nov 2021 16:27 WIB

Bahas Penanganan Limbah Medis, Mahasiswa UMM Juara Esai

Limbah medis telah mengalami peningkatan sebesar 30 hingga 50 persen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dinda Putri Savira.
Foto: Dok. Humas UMM
Mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dinda Putri Savira.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Penggunaan masker di masa pandemi menyebabkan naiknya angka limbah B3. Melihat hal itu, mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dinda Putri Savira memberikan terobosan melalui tulisan esainya.

Perempuan disapa Dinda ini menulis rancangan aplikasi dengan sistem informasi manajemen pengelolaan sampah medis dan rumah tangga. Esai tersebut berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi nasional Public Health Student Affair 2021 yang dilaksanakan Universitas Sriwijawa.

Berdasarkan data laporan dari Dinas Kesehatan dan Lingkungan, limbah medis telah mengalami peningkatan sebesar 30 hingga 50 persen. Menurut Dinda, hal itu menjadi masalah yang harus diselesaikan.

Melalui aplikasi rancangannya, ada lima fitur pengelolaan limbah medis dan rumah tangga yang disediakan. Pertama, fitur pengenalan sampah yang bisa membedakan sampah. Kedua, yakni fitur disinfeksi yang memberikan informasi agar sampah disinfeksikan selama lima menit dan dilengkapi dengan timer.

Poin ketiga dan keempat adalah penanganan limbah infeksius serta fitur pewadahan dan pelabelan. Kemudian yang terakhir mengenai fitur penanganan lanjutan yang memiliki dua opsi. "Yaitu sarana penjemputan limbah infeksius dan penyimpanan sampah selama 48 jam untuk mereduksi infkesi dari sampah,” jelasnya.

Mahasiswi berasal dari Banyuwangi ini menuturkan, aplikasi ini memanfaatkan sistem location base service. Dengan begitu, aplikasi rancangannya ini akan menampilkan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Sistem ini juga memungkinkan aplikasi untuk mengirim sinyal ketika sampah yang sudah ada bisa diambil oleh tim sampah yang bertugas.

"Dengan begitu, petugas kebersihan bisa tahu kapan sampah belum bisa diambil maupun sudah bisa diambil," ungkapnya. Selain itu, mahasiswa kelahiran Malang ini mengaku, pembuatan esai secara individu merupakan pertama kalinya dilakukan.

Melihat hasil yang memuaskan, ia meyakini bahwa kemampuan yang dimilikinya bisa memberikan prestasi-prestasi lainnya. Ia berharap agar raihannya ini bisa menjadi pemacu bagi mahasiswa lain untuk berusaha meraih prestasi.

Dinda juga sangat ingin agar aplikasi rancangannya bisa direalisasikan. "Mungkin nanti bisa menggaet kerja sama dengan lain pihak sehingga bisa terwujud dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Khususnya, terkait penanganan limbah medis yang kini sedang naik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement