REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerja sama dengan Nur Mubarak University, Kazakhstan, menyelenggarakan International Conference on Islamic Studies and Social Sciences (ICONISSS) 2021. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (18/11) secara virtual melalui media Zoom dan dibuka secara resmi oleh Rektor UII, Prof Fathul Wahid.
Ketua penyelenggara ICONISSS 2021, Muhsin Ahmad memaparkan, lanskap Studi Islam dan Ilmu Sosial telah mengalami perubahan yang signifikan di era digital. Demikian pula otoritas keagamaan, pendidikan, ekspresi keagamaan, sosial, dan banyak isu yang berubah, dari konvensional ke arah digital.
"Inilah yang mendasari FIAI menyelenggarakan event bagi para peneliti dan ilmuwan dari berbagai negara dan disiplin keilmuan berdiskusi dalam konferensi yang mengambil tema Discovering New Landscape of Islamic Studies and Social Sciences in The Digital Age," ujar Muhsin Ahmad.
Konferensi ini terbagi ke dalam dua sesi, sesi panel dan sesi plenary di siang harinya. Hadir dalam sesi panel lima pembicara dari lima negara, antara lain Prof Abdekader Al Naffati (Zaytunah University, Tunisia), Prof Hamidullah Marazi (Kashmir University, India), Prof Frans Wijsen (Radboud University, Nijmegen, The Netherlands).
Selanjutnya, Burkhanadin Abdilkhakim, PhD (Nur Mubarak University, Almaty Kazakhstan) dan Dr Tamyiz Mukhrrom, MA (Universitas Islam Indonesia) yang juga dekan FIAI UII. Pada sesi paralel, penyaji berasal dari beragam negara, antara lain Indonesia, Turki, India, Malaysia, dan Tunisia.
"Konferensi ini diharapkan dapat memotret landskap baru studi Islam di era digital dari beragam perspektif, karena latar belakang penyaji yang berasal dari berbagai negara dan disiplin keilmuan," ujar Dekan FIAI UII, Tamyiz Mukharram.
Menurut Tamyiz, kegiatan ini juga wujud ikhtiar FIAI UII untuk terus melebatkan manfaat dengan melibatkan jejaring kolega global.