Jumat 19 Nov 2021 16:11 WIB

Refleksi Milad ke-109, PWM Jateng Gelar Teatrikal

Tema teatrikal tersebut yakni Berkhitmad Sampai Akhir Hayat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bakal menyelenggarakan kegiatan Refleksi Milad ke-109 Muhammadiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) secara luring dan daring pada Sabtu (20/11) malam. Dalam acara tersebut digelar teatrikal yang diperankan puluhan santri pondok pesantren (ponpes) di Solo Raya.

Ketua Panitia Milad, Bambang Sukoco, Milad Muhammadiyah tahun ini terasa berbeda karena berada dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda negara-negara di dunia. Tapi harapannya Muhammadiyah dalam menghadapi kondisi pandemi tetap semangat dan optimistis untuk menebar nilai utama.

Acara utama Refleksi Milad berupa pidato milad dan sambutan-sambutan. Di antaranya, sambutan dari PWM Jateng didampingi Rektor UMS Sofyan Anif, kemudian sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sambutan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, serta pidato tausiyah dan refleksi dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, dilanjutkan teatrikal.

"Yang paling utama menampilkan teatrikal temanya Berkhitmad Sampai Akhir Hayat. Tampilan teatrikal itu akan diperankan oleh santri tiga ponpes Muhammadiyah yang ada di Solo Raya. Yaitu Ponpes Manafiul Ulum Boyolali, Ponpes Trengseng Sragen, dan Ponpes MBS Klaten," terangnya saat jumpa pers di gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/11).

Bembang menjelaskan, tema teatrikal itu ingin menggambarkan hiruk pikuk persiapan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang sebelumnya direncanakan pada 2020 kemudian terhalang pandemi Covid-19. Bahkan, ada sembilan orang panitia muktamar yang meninggal karena terpapar Covid-19.

"Oleh karena itu, teatrikal ini mencoba menampilkan nilai utama yang kita ambil sebagai sebuah nasihat untuk energi dan akan menjadi kekuatan kami untuk menyiapkan Muktamar 2022 lebih baik," jelasnya.

Jumlah peserta teatrikal masing-masing 34 orang tiap ponpes. Bambang menyebut, persiapan sudah mencapai 95 persen. Panitia tinggal melakukan gladi kotor pada Jumat siang sampai malam, dan gladi bersih pada Sabtu pagi sampai sore.

Kegiatan secara luring akan dihadiri sekitar 250 orang sesuai ketentuan dari pemerintah daerah. Tamu undangan terdiri dari perwakilan PWM Jateng dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jateng.

Sedangkan peserta yang mengikuti secara daring ditargetkan mencapai 500 ribu. Terdiri dari 100 ribu melalui aplikasi Zoom, dan sisanya melalui kanal Youtube, TVMu, dan media sosial Muhammadiyah lainnya.

"Kami juga mengundang wali kota Solo, bupati Sukoharjo, dan bupati Karanganyar. Yang sudah konfirmasi hadir wali kota Solo dan bupati Sukoharjo," imbuhnya .

Ditegaskan, panitia akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Seluruh peserta yang hadir diwajibkan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif rapid antigen.

Sementara itu, Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan Milad ke-109 ini satu tahun menjelang Muktamar 2022 memiliki makna khusus dibandingkan milad-milad yang dilakukan oleh PDM maupun PWM di tempat lain.

"Maka kesempatan milad tahun ini kami mencoba untuk melatih menuju muktamar yang sesungguhnya dengan sistem peralatan yang kami pakai besok malam," kata Sofyan Anif.

Ia menegaskan, tema Milad ke-109 Muhammadiyah yakni Optimis Menghadapi Covid-19 Menebar Nilai Utama. Tema tersebut ditarik menjadi tema teatrikal yang akan ditampilkan dalam acara refleksi pada Sabtu malam.

"Kami memiliki beberapa tujuan. Yang pertama kami ingin menggairahkan kembali warga Muhammadiyah yang karena muktamar diundur dua tahun maka perlu ada semangat baru, ada motivasi yang digerakkan lagi supaya panitia semangat lagi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement